Selasa 31 May 2022 13:05 WIB

Kevin De Bruyne Sebut UEFA Nations League Ajang yang tak Penting

De Bruyne menilai semua pesepak bola menjalani musim yang sulit.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Gelandang timnas Belgia, Kevin De Bruyne.
Foto: Martin Rickett/PA via AP
Gelandang timnas Belgia, Kevin De Bruyne.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Gelandang Belgia, Kevin De Bruyne, melancarkan kritikan terhadap penyelenggaraan UEFA Nations League. Ia tidak melihat sesuatu yang penting dari adanya ajang tersebut.

Menurut De Bruyne, pemain butuh istirahat. Mereka menjalani jadwal padat semusim penuh. Seharusnya para jugador lapangan hijau rehat sejenak dari hiruk pikuk aktivitas di level klub dan tim nasional.

Baca Juga

"Bagi saya, Liga Bangsa-Bangsa ini tidak penting. Kami harus memainkan pertandingan itu, tetapi ini semacam kampanye latihan," kata bintang Manchester City itu, dikutip dari dailymail.co.uk, Selasa (31/5/2022).

De Bruyne menilai semua pesepak bola menjalani musim yang sulit. Ia sendiri bahkan tampil di empat kompetisi berbeda. Di berbagai event tersebut, Man City melenggang hingga babak-babak akhir.

Sang gelandang juga membela negaranya pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sebenarnya ini momen yang tepat baginya untuk bersantai bersama keluarga. Pasalnya pada Juli nanti, ia harus mempersiapkan diri untuk tugas pra-musim di klubnya.

"Kami tidak punya apa-apa untuk dikatakaan tentang itu. Sebagai pemain, kami dapat berbicara tentang liburan atau istirahat, tetapi kami tidak memiliki suara," ujar De Bruyne.

Ia merasa sia-sia berbicara lantang. Pihak berwenang sulit mengubah sistem. Agenda tetap berjalan.

Sebagai pemain, suka atau tidak suka ia harus berlaga. Meski hal itu terasa meletihkan. Keadaan seperti ini, tidak diketahui dengan baik oleh orang-orang luar.

"Orang luar tidak mengerti bagaimana perasaan seorang pemain setelah satu musim. Tidak harus, pada akhirnya tidak akan berubah. Juga tidak ada gunanya mengatakan apa-apa tentang itu. Tidak ada yang akan berubah," jelas De Bruyne.

De Bruyne menghitung waktu efektif pemain untuk berlibur hanya sekitar tiga pekan lebih dalam setiap tahunnya. Setelahnya, ia dan kawan-kawannnya unjuk gigi di lapangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement