Kamis 02 Jun 2022 08:15 WIB

Empat Orang Tewas dalam Penembakan di Kampus Rumah Sakit AS

Penembakan terjadi di kampus rumah sakit di Oklahoma, empat tewas termasuk pelaku

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Penembakan kembali terjadi di sebuah kampus Rumah Sakit di Amerika Serikat. Penembakan brutal pada Rabu (1/6/2022) mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Foto: VOA
Penembakan kembali terjadi di sebuah kampus Rumah Sakit di Amerika Serikat. Penembakan brutal pada Rabu (1/6/2022) mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Penembakan kembali terjadi di sebuah kampus Rumah Sakit di Amerika Serikat. Penembakan brutal pada Rabu (1/6/2022) mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

“Sedikitnya empat orang tewas dalam penembakan di kampus rumah sakit di Tulsa, Oklahoma,” kata polisi dalam konferensi pers dilansir dari CNN, Kamis (2/6/2022).

“Penembaknya juga tewas,” tambah polisi.

Kepolisian mengungkapkan, bahwa pihaknya mendapatkan panggilan tentang seorang pria bersenjata di Gedung Medis Natalie, gedung kantor dokter di kampus Rumah Sakit St. Francis, menurut posting Facebook sebelumnya dari Departemen Kepolisian Tulsa. Namun belum diketahui secara jelas apakah penembakan itu dilakukan sendiri atau berkelompok

"Petugas saat ini sedang memeriksa setiap ruangan di gedung untuk memeriksa ancaman tambahan," tambah postingan itu.

Kapten Polisi Tusla, Richard Meulenberg mengatakan, polisi menyisiri beberapa lantai rumah sakit untuk memeriksa dan mengevakuasi para korban lainnya. Pada saat kejadian, ratusan orang berada di dalam gedung rumah sakit tersebut.

"Kami memperlakukan ini sebagai pemandangan bencana sekarang," kata Meulenberg.

Sebuah pusat reunifikasi bagi keluarga dan teman-teman telah didirikan untuk menemukan orang yang mereka cintai. Pusat reunifikasi didirikan di sebelah barat LaFortune Park.

“Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang penembakan itu,” kata seorang pejabat Gedung Putih.

Gedung Putih memantau situasi dengan cermat dan telah menghubungi pejabat negara bagian dan lokal untuk menawarkan dukungan.

Seorang saksi mata, Debra Proctor berada di gedung lain di kampus rumah sakit untuk membuat janji dengan dokter ketika dia mendengar sirene polisi berbunyi.

“Ketika dia melangkah keluar, banyak orang sudah berbaris di mana-mana,” katanya kepada CNN.

Proctor, yang telah menjadi perawat terdaftar selama lebih dari empat dekade, mengatakan itu adalah pemandangan yang "mengejutkan".

"Polisi ada di mana-mana di tempat parkir, naik dan turun di blok sekitarnya," kata Proctor. "Mereka masih datang ketika saya pergi,” tambahnya.

Seorang penduduk Tulsa Kalen Davis, sedang menunggu di lalu lintas sekitar pukul 5 sore, ketika dia melihat beberapa mobil polisi merespons tempat kejadian.

Pihak berwenang terlihat berlari menuju sebuah gedung dengan senjata terhunus. Dua petugas terlihat mengambil senjata panjang dari bagasi mereka ketika lebih banyak kendaraan darurat datang ke tempat kejadian.

"Saya baru tahu bahwa itu adalah situasi penembakan karena saya melihat polisi berlari dengan senapan," kata Davis. "Saat itulah saya menjadi emosional,” ujarnya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement