Sabtu 04 Jun 2022 09:47 WIB

Jasad Petani Sawit yang Tenggelam di Sungai Mentaya Ditemukan

Penyelam tradisional menemukan Dede Suwandi yang tenggelam di sungai, Sampit.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang petani kelapa sawit mengangkut hasil panen di perkebunan kelapa sawit di Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Senin, (23/5/2022).
Foto: EPA-EFE/DEDI SINUHAJI
Seorang petani kelapa sawit mengangkut hasil panen di perkebunan kelapa sawit di Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Senin, (23/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTAWARINGIN TIMUR -- Jasad Dede Suwandi (23 tahun), seorang petani kelapa sawit yang tenggelam di Sungai Mentaya, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), ditemukan di dasar sungai oleh penyelam tradisional. Penyelam butuh waktu dua hari untuk menemukan Dede.

"Pencarian oleh penyelam tradisional sekitar satu jam. Lokasi penemuannya di dasar sekitar tempat terjadi kecelakaan itu. Kondisinya jenazah masih bagus karena kejadiannya baru satu malam," kata Ketua RT 07 Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Suryadi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu (4/6/2022).

Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 07.45 WIB. Jenazah kemudian langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Dede yang juga merupakan mahasiswa semester akhir salah satu perguruan tinggi di Sampit itu tenggelam saat kelotok bermuatan kelapa sawit yang dikemudikannya tenggelam pada Kamis (2/6) sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat itu, korban sedang mengangkut kelapa sawit hasil panen dari Kecamatan Seranau menyeberang sungai menuju tempat tinggalnya di Kelurahan Baamang Hulu. Korban sendirian mengangkut sawit hasil kebun milik orang tuanya.

Saat kejadian, kata Suryadi, Sungai Mentaya sedang diguyur hujan deras dan angin cukup kencang. Hal itu diduga memicu gelombang yang kemudian menghantam kelotok bermuatan kelapa sawit yang dinaiki korban hingga tenggelam. Pencarian dilakukan oleh tim SAR bersama BPBD, PMI, kepolisian, dan masyarakat.

Warga juga turut membantu pencarian dengan menyisir sungai sekitar lokasi kejadian. Penyelam tradisional turut membantu pencarian. Menggunakan selang untuk membantu bernapas, warga menyelam ke dalam sungai. Usaha itu membuahkan hasil dan jasad Dede berhasil ditemukan.

"Cuaca saat sore memang sering kurang bersahabat. Gelombang itu yang menyebabkan kelotok itu karam dan tenggelam bersama korban," ujar Suryadi. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai, terlebih saat cuaca buruk. Kejadian serupa diharapkan tidak terjadi lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement