REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Bangtan Sonyeondan (BTS) menorehkan sejarah sebagai boy band Asia pertama ke Gedung Putih bertemu Presiden Amerika Serikat (AS). Presiden AS Joe Biden menyambut hangat kedatangan mereka untuk membicarakan mengenai diskriminasi antiAsia pada pekan lalu.
Presiden Biden juga memuji BTS karena suara mereka berpengaruh bagi banyak orang di seluruh dunia termasuk di AS. Ia mengatakan, bulan ini adalah bulan yang penting bagi Amerika karena tengah merayakan Asian American and Native Hawaiian/Pacific Islander (AANHPI). Banyak warga Asia-Amerika di AS mengalami diskriminasi nyata di AS.
"Saya tahu kalian tahu apa yang kalian lakukan, tapi jangan meremehkannya. Bukan hanya bakat hebat kalian. Ini adalah pesan yang kalian komunikasikan. Itu penting. Ini (menunjuk dirinya) adalah salah satu Presiden yang mengapresiasi kalian," kata Biden menyambut BTS di kantornya pelan lalu dalam video yang diunggah di saluran YouTube resmi Gedung Putih, Sabtu (4/6/2022).
Leader BTS, Kim Namjoon atau RM mewakili anggota merasa sangat terhormat bisa diundang untuk mewakili pemuda Asia dalam menyuarakan anti diskriminasi. BTS mengucapkan terima kasih atas keputusan Presiden Biden seperti menandatangani Udang-Undang Kejahatan Kebencian Covid-19.
"Jadi kami hanya ingin sedikit membantu dan kami sangat menghargai upaya Gedung Putih dan pemerintah untuk mencari solusi," kata RM.
"Kita senang untuk membantu membuat positive impact. Dan kita merasa bertanggung jawab besar di waktu yang sama," ujarnya menambahkan.
Biden mengatakan, dirinya terlibat dalam kehidupan publik karena hak-hak sipil. Bahkan saat itu, artis terkenal membantu menggerakkan orang.
"Apa yang kalian lakukan membuat perbedaan besar. Berbicara tentang bagaimana kita harus menghilangkan kebencian itu penting," kata Biden.
RM mengatakan, BTS sangat menyambut undangan Biden untuk membicarakan isu ini di AS. "Ketika kita pertama kali mendengar bahwa White House dan Presiden Biden mengundang kita karena Stop Asian Hate dan anti-Asian hate crimes, kita seperti, “This is it. Kenapa enggak? Kita harus pergi. Kita harus pergi ke DC. Kita harus bertemu dengan Anda," kata RM.
"Dan terima kasih telah mengakui semua upaya. Dan kami benar-benar merasa bahwa waktu kami benar-benar terbayar dan sangat terbayar," kata RM.
Sementara itu, Suga BTS mengatakan, sebagai orang Korea Selatan dan Asia, BTS merasa perlu untuk menyuarakan diri untuk meningkatkan kesadaran tentang isu diskriminasi antiAsia ini.
Ini juga berpengaruh karena sebagai artis Korea Selatan dan seseorang yang menyaksikan melampaui hambatan seperti bahasa dan budaya saat bepergian ke luar negeri atau melihat musik BTS menjangkau banyak orang di seluruh dunia dalam tur mereka.
"Kami ingin berbicara tentang kekuatan keragaman. Kami berharap akan ada kasus positif bahwa perbedaan menyatukan banyak orang," kata Suga.