Kamis 09 Jun 2022 12:14 WIB

Sebuah Drone Diledakkan di Kota Erbil

Bulan lalu Garda Revolusi Iran menembakan artileri ke utara Erbil.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Sebuah bom mobil meledak di samping kendaraan lapis baja pasukan khusus Irak saat mereka maju menuju wilayah yang dikuasai oleh kelompok Negara Islam di Mosul, Irak, 16 November 2016.
Foto: AP Photo/Felipe Dana
Sebuah bom mobil meledak di samping kendaraan lapis baja pasukan khusus Irak saat mereka maju menuju wilayah yang dikuasai oleh kelompok Negara Islam di Mosul, Irak, 16 November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ERBIL -- Tiga orang terluka dan beberapa mobil rusak setelah sebuah drone meledak di utara Kota Erbil, Irak. Ledakan ini dilaporkan badan kontra-teroris Kurdistan, Kamis (9/6/2022).

Dalam pernyataannya badan kontra-teroris Kurdistan mengatakan drone itu diledakan di jalan Pirmam yang terletak di pinggir Kota Erbil pada pukul 21.25 malam waktu setempat.

Baca Juga

Dua orang sumber dari pihak keamanan yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan drone itu ditembak jatuh. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan drone tersebut.

Sebelumnya sumber dari keamanan mengatakan sebuah drone menyerang kantor konsulat Amerika Serikat (AS) tapi tidak ada penjelasan lebih lanjut. Perdana Menteri Irak Mustafa al-Khadimi menghubungi Perdana Menteri Kurdi Masoud Barzani.

Dalam pernyataannya pemerintah Irak menyebutkan di sambungan telepon itu Kadhimi mengatakan Baghdad akan bekerja sama dengan Erbil untuk meminta pertanggungjawaban pelaku. "Drone bermuatan Bom menghantam jalan Erbil-Pirmam, melukai warga sipil dan menimbulkan kerusakan," kata Misi Bantuan PBB untuk Iran di Twitter.

"Irak tidak membutuhkan juru damai bersenjata yang memproklamirkan diri. Otoritas Negara penting, bila pelakukanya diketahui, tarik mereka keluar dan buat mereka bertanggung jawab," tambah cicitan tersebut.

Bulan lalu Garda Revolusi Iran menembakan artileri ke utara Erbil. Mengincar apa yang stasiun televisi Iran sebut sebagai markas teroris.

Pada bulan Maret lalu Garda Revolusi juga menyerang ibukota wilayah Kurdi dengan puluhan rudal balistik dalam serangan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya ke wilayah otonomi khusus Kurdi. Tampaknya serangan itu mengincar Amerika Serikat dan sekutunya.

Sejak Maret setidaknya sudah tiga serangan dilancarkan terhadap kilang minyak di Erbil. Tapi tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement