REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan Kamis (9/6). IHSG berbalik ke zona merah dan melemah sebesar 0,15 persen ke level 7.182,83 setelah berhasil melaju ke level di atas 7.200.
Pelemahan dipicu oleh sektor transportation & logistic, healthcare, properties & real estate, consumer non-cyclicals, infrastructure, basic material, consumer cyclicals, technology dan financials. Sementara investor asing bukukan pembelian bersih Rp 1,16 triliun.
Selain itu, pergerakan IHSG sejalan dengan bursa global yang mayoritas terkoreksi. "Surplus neraca dagang China pada Mei 2022 yang mengalami kenaikan menjadi 79,76 miliar dolar AS belum mampu memberikan stamina terhadap pergerakan bursa Asia," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Kamis (9/6).
Pasar mengantisipasi hasil pertemuan ECB yang memproyeksi kemungkinan adanya kenaikan suku bunga. Sentimen ini pun turut membayangi mayoritas indeks global terutama di kawasan Uni Eropa.
Dari dalam negeri, kenaikan kasus Covid-19 yang meningkat hingga 31 persen dalam tiga pekan terakhir turut mempengaruhi IHSG. "Hal ini turut mengancam proses transisi endemi yang saat ini sedang berlangsung, demikian halnya tren pemulihan ekonomi," tulis Pilarmas Invesntindo Sekuritas.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah dengan penurunan sebesar 0,45 persen. Saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BFIN, HRUM, ITMG, ADRO, dan PTBA. Sedangkan saham yang mendominasi penguatan diantaranya PTPP, WIKA, MEDC, MIKA, dan MNCN.