Jumat 10 Jun 2022 18:47 WIB

Masuknya Subvarian Baru BA.4 dan BA.5 Memang Hanya Masalah Waktu

Tingkat keparahan BA.4 atau BA.5 disebut lebih rendah dari varian Omicron lain.

Red: Indira Rezkisari
Empat kasus yang teridentifikasi varian Omicron BA.4 dan BA.5 teridentifikasi di Indonesia.
Foto:

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, mayoritas pasien subvarian Omicron yang baru yaitu BA.4 dan BA.5 tidak bergejala. Dari empat orang yang terkonfirmasi hanya satu yang bergejala ringan seperti gatal di tenggorokan dan badan pegal.

"Dari kondisi ini tiga orang itu tidak bergejala. Hanya satu orang yang bergejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal. Mereka rata-rata sudah divaksin bahkan sudah ada 4 kali divaksin," ungkap Syahril.

Dari empat kasus subvarian baru Covid-19 itu, subvarian BA.4 ditemukan pada 1 orang Warga Negara Indonesia (WNI). Sementara BA.5 ditemukan pada 3 orang Warga Negara Asing (WNA). "Untuk kondisi klinis WNI tidak bergejala dan vaksinasi Covid-19 sudah dua kali," ujarnya.

Kemudian 3 WNA positif subvarian BA.5, semuanya laki-laki merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). WNA pertama berusia 45 tahun, merupakan delegasi The Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR).

"Pasien kedua ini tidak bergejala dan sudah vaksin tiga kali (J&J)," kata dia.

Kemudian, WNA kedua berusia 57 tahun, kondisi klinisnya bergejala ringan yakni sakit tenggorokan dan bedan pegal-pegal. Ia juga merupakan bagian delegasi GPDRR.

"Pasien ketiga ini bahkan sudah divaksin sebanyak empat kali (Pfizer)," terangnya.

Sementara WNA yang merupakan pasien keempat laki-laki berusia 34 tahun juga sebagai delegasi GPDRR. Hasil PCR positif namun tidak menunjukan gejala. Ia juga sudah mendapatkan vaksin 3 kali, 2 kali dengan AstraZeneca dan satu kali dengan J&J.

Kemenkes menyatakan, keempat kasus tersebut dilaporkan pada tanggal 6 Juni 2022 lalu. Setelah melalui pemeriksaan Whole Genome Sequencing atau WGS, maka hasilnya pada 9 Juni menyatakan, satu orang positif BA.4 dan tiga orang positif BA.5.

Sebelumnya, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) sudah memperingatkan bahwa dua subvarian Omicron, yaitu BA.4 dan BA.5, mungkin dapat menghindari vaksin dan mendominasi kasus Covid-19 di Eropa. Kedua sub varian itu telah dilabeli "variant of concern".

"Kehadiran varian ini bisa menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan di Uni Eropa/European Economic Area dalam beberapa pekan dan bulan mendatang, meskipun saat ini proporsi keseluruhan BA.4 dan BA.5 masih rendah," kata ECDC, seperti dilansir The Sun, Ahad (15/5/2022).

Para ahli di ECDC memperkirakan peningkatan pasien di rumah sakit dan ICU kemungkinan akan terjadi jika infeksi meluas. Karenanya badan itu mendesak semua negara untuk tetap waspada akan hal tersebut.

ECDC juga mengimbau semua individu berusia lebih dari 80 tahun untuk mendapatkan suntikan booster kedua sebagai upaya perlindungan dari infeksi SARS-CoV-2. Tidak hanya itu, individu di atas 60 dan kelompok rentan lainnya juga harus mendapat booster kedua.

Strain BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan masing-masing pada Januari dan Februari 2022 hingga kemudian mendominasi di negara itu. Temuan itu memicu kekhawatiran gelombang Covid-19 kelima di Afrika Selatan, ketika negara itu menuju musim dingin. Sementara BA.5 dikhawatirkan menjadi varian paling umum di Portugal pada 22 Mei.

Meskipun ada peringatan bisa menerobos pertahanan vaksin, ECDC melaporkan bahwa hingga kini tidak ada indikasi perubahan tingkat keparahan BA.4 atau BA.5 dibandingkan dengan garis keturunan Omicron sebelumnya.

photo
Kasus Covid-19 akibat son of omicron. - (Republika)

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُوْنَ ثَلٰثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْۚ وَيَقُوْلُوْنَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًاۢ بِالْغَيْبِۚ وَيَقُوْلُوْنَ سَبْعَةٌ وَّثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَّا يَعْلَمُهُمْ اِلَّا قَلِيْلٌ ەۗ فَلَا تُمَارِ فِيْهِمْ اِلَّا مِرَاۤءً ظَاهِرًا ۖوَّلَا تَسْتَفْتِ فِيْهِمْ مِّنْهُمْ اَحَدًا ࣖ
Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, ”(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anjingnya,” dan (yang lain) mengatakan, “(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, “(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.

(QS. Al-Kahf ayat 22)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement