Ahad 12 Jun 2022 22:59 WIB

Polisi Amerika Tangkapi Anggota Nasionalis Kulit Putih

Kelompok nasionalis dikabarkan ingin buat kerusuhan dekat pawai LGBTQ.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, IDAHO -- Kepolisian Idaho, Amerika Serikat (AS) menangkap lebih dari 24 anggota kelompok nasionalis kulit putih. Pihak berwenang mendakwa mereka berencana menggelar kerusuhan dekat pawai komunitas LGBTQ.

Pada Ahad (12/6) Kepala Kepolisian Kota Coeur D'Alene Lee White mengatakan 31 anggota Patriot Front didakwa pelanggaran ringan pasal konspirasi untuk menggelar kerusuhan. White menambahkan akan ada dakwaan tambahan.

Baca Juga

White mengatakan seorang warga setempat melihat sekelompok pria, mengenakan topeng warna putih dan membawa perisai masuk ke dalam truk. Warga itu kemudian melapor ke polisi. "Terlihat seperti sekelompok kecil tentara," kata saksi mata pada petugas jaringan telepon darurat seperti dikutip White.

 
Polisi kemudian memberhentikan truk itu sekitar 10 menit setelah laporan tersebut.   Video yang diambil di lokasi penangkapan dan diunggah di internet menunjukkan sekitar 20 orang pria berlutut di samping truk dan tangan mereka diborgol. Mereka mengenakan celana bahan, kaus biru, topeng putih dan topi baseball yang sama.

Polisi menemukan setidaknya satu granat kejut dan dokumen yang berisi "rencana operasi" di dalam truk tersebut. White menambahkan polisi juga menemukan perisai dan pelindung tulang kering yang menegaskan niat kelompok tersebut.

"Mereka datang untuk membuat kerusuhan di pusat kota," katanya.

White mengatakan kelompok itu terdiri dari warga 11 negara bagian. Termasuk Texas, Colorado dan Virginia.  Patriot Front didirikan setelah pawai nasionalis kulit putih "Unite the Right" di Charlottesville, Virginia pada 2017 lalu. Organisasi hak sipil AS Southern Poverty Law mengatakan kelompok itu pecahan dari organisasi ekstremis lainnya Vanguard America.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement