REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai seorang anak, tentu sudah sepantasnya melakukan suatu kebaikan yang bersifat langgeng untuk ibunya yang telah meninggal dunia. Salah satu kebaikan tersebut ialah dengan bersedekah. Namun, sedekah seperti apa yang terbaik, berpahala besar dan bermanfaat untuk ibu yang telah meninggal dunia?
Anggota Fatwa Dar Al-Ifta Mesir Syekh Uwaidah Utsman menjelaskan salah satu sedekah terbaik yang dapat dilakukan seorang Muslim ialah dengan mengalirkan air atau membuatkan suatu sumur. Menggali sumur yaitu untuk mengeluarkan air lalu dialirkan ke daerah-daerah yang kesulitan mendapatkan air sehingga penduduk di daerah tersebut bisa memanfaatkannya.
Hal itu didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Sa'ad. Dalam hadits ini, Sa'ad berkata kepada Nabi Muhammad SAW bahwa ibunya telah meninggal dunia dan dia menyadari jika ibunya masih hidup tentu bersedekah.
"Bila saya bersedekah, apakah bermanfaat untuk ibuku?", tanya Sa'ad kepada Nabi SAW. Nabi mengiyakannya. Kemudian Sa'ad bertanya, "Sedekah seperti apa yang terbaik, wahai Rasulullah?" Nabi SAW bersabda, "Air". Lantas Sa'ad membuat sumur dan berkata, "(Sumur) ini untuk ibu Sa'ad." (HR Muslim)
Dar al-Ifta dalam fatwanya menyampaikan sedekah jariyah adalah wakaf. Apa yang diwakafkan, tidak boleh berkurang nilainya, tidak boleh dijual, dan tidak boleh diwariskan. Wakaf pada hakikatnya adalah menyerahkan kepemilikan harta manusia menjadi milik Allah untuk umat.
Sedekah jariyah adalah salah satu amal saleh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi orang yang telah wafat. Ada berbagai bentuk sedekah jariyah.
Rasulullah SAW bersabda, "Bila manusia meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya, kecuali tiga hal, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakan orang tuanya." (HR Muslim dari Abu Hurairah).
Sumber: https://www.elbalad.news/5319942