REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Bank Syariah Indonesia (BSI) Area Lampung mendorong pedagang Pasar Bambu Kuning di Kota Bandar Lampung untuk memanfaatkan teknologi digital atau go digital.
Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen BSI dalam upaya meningkatkan literasi pedagang agar mulai digital. BSI mendukung inovasi pengembangan ekonomi dan keuangan digital di lingkungan pedagang pasar, salah satunya melalui implementasi layanan pembayaran digital berbasis QR Code.
“Dengan hadirnya QRIS di lingkungan pasar diharapkan mampu mendorong para pedagang untuk mulai transaksi nontunai serta menjadi pedagang yang bankable. Nantinya diharapkan menjadi nilai tambah saat mengajukan pembiayaan ke bank”, ujar Area Manager BSI Lampung, Habiburrahman, dalam keterangannya, Kamis (16/6/2022).
Untuk tahap awal ini, BSI akan memasang QRIS untuk 145 pedagang pasar. Nantinya, para pedagang dapat dengan mudah melakukan transaksi jual beli dengan aman, tercatat dalam pembukuan bank serta mengurangi risiko adanya transaksi uang palsu.
Pasar Bambu Kuning dibidik menjadi pasar go digital karena lokasi ini menjadi salah satu pusat perbelanjaan tradisional terbesar dan pasar percontohan di Provinsi Lampung. Pasar Bambu Kuning juga menjadi salah satu tujuan wisatawan lokal dan mancanegara.
Per Maret 2022, BSI Area Lampung telah berkontribusi mendukung pengembangan UMKM melalui penyaluran pembiayaan kepada para pelaku usaha dengan pertumbuhan sebesar 14,9 persen year on year.
Dalam kesempatan ini, hadir BSI Area Manager Lampung Habbiburrahman, Plh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Bandar Lampung Budiman , Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono, Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung Wilson, Ketua Paguyuban Pedagang Bambu Kuning, Arnita.