REPUBLIKA.CO.ID, — Sifat hasad atau dengki merupakan penyakit hati yang sangat dibenci Allah SWT. Sebab orang yang hasad bukan saja menjerumuskan dirinya pada kehinaan, namun juga dampak hasad bisa menghancurkan kehidupan sosial.
Menurut Dai yang juga Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Muhammad Nur Hayid, atau akrab disapa Gus Hayid hasad berawal dari prasangka buruk.
Orang yang berprasangka buruk akan mudah terjangkit sifat hasad. Setelahnya akan memunculkan curiga dan mencari kesalahan hingga menimbulkan fitnah dan adu domba. Sebab itu Gus Hayid mengatakan-sebagaimana menukil Alquran Surat Al Hujurat ayat 12, bahwa Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman menjauhi prasangka buruk, dengki, dan penyakit hati lainnya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahapenerima Taubat lagi Mahapenyayang.”
Begitupun Rasulullah SAW yang mewanti-wanti umatnya agar jangan sampai hasad. Sebab sifat hasad dapat menggerogoti amal kebaikan. Orang yang hasad akan mencari dan membicarakan aib orang lain.
Bila dia tidak menemukan aib pada diri orang lain, orang yang hasad akan menyebar fitnah. Sebab itu amal kebaikan orang yang hasad akan habis dan berpindah pada orang dizaliminya. Sedangkan dosa orang dizalimi akan berpindah kepada orang yang hasad tersebut.
Menurut Gus Hayid dampak sifat hasad pada individu adalah perasaan tidak bahagia, tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepadanya, dan selalu menginginkan orang lain sengsara dan lebih rendah dari dirinya. Alhasil orang yang hasad akan sombong dan melakukan berbagai cara untuk mengambil atau pun merusak kebahagiaan dan keberhasilan orang lain.
Dia merasa senang bila kondisi orang lain terpuruk atau sengsara. Disamping itu Gus Hayid mengatakan hasad juga dapat merusak hubungan keluarga, bertetangga dan bermasyarakat. Sebab pikiran orang yang hasad tidak lagi sehat.
Orang yang hasad akan melakukan berbagai provokasi serta menanamkan kecurigaan dan kebencian pada diri orang lain untuk membenci saudaranya. Sedangkan pada skala lebih luas, menurut Gus Hayid sifat hasad juga bisa merusak peradaban sebuah bangsa.
"Bagi masyarakat, bangsa dan negara kalau dipenuhi dengan hasad, tentu akibatnya mengerikan. Bangsa yang dipenuhi dengan hasad tidak akan pernah maju. Karena disibukan dengan urusan-urusan kecil di antara masing-masing kelompok masyarakat. Suku A hasad dengan suku B dan lainnya sehingga tidak sempat membangun, peradaban itu akan mati, runtuh. Tetapi suatu bangsa negara kalau dipenuhi sifat saling menopang, menolong, gotong royong dan membuang jauh hasad itu maka peradaban akan maju," kata Gus Hayid kepada Republika.co.id beberapa hari lalu.