REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung diharapkan tetap menjadi venue perhelatan Piala Presiden 2022 untuk Grup C yang terdiri dari Persib Bandung, Bali United, Bhayangkara FC, dan Persebaya Surabaya. Harapan tersebut muncul pasca-peristiwa dua bobotoh meninggal diduga akibat berdesak-desakan di pintu stadion.
Mantan Direktur Marketing PT Persib Bandung Bermartabat M Farhan berharap PSSI yang tengah melakukan investigasi bisa objektif. Sehingga ke depan diharapkan GBLA tetap dapat digunakan untuk perhelatan Piala Presiden dan Liga 1.
"Saya harapkan objektifitas dari PSSI mempertimbangkan posisi strategis GBLA sebagai salah satu episentrum sepak bola Indonesia. Apapun hasil investigasi PSSI harus memberikan solusi bagi pengelolaan GBLA, bukan malah menutupnya," ujar Farhan melalui keterangan resmi yang diterima, Ahad (19/6/2022).
Farhan melanjutkan, peristiwa yang membuat dua bobotoh asal Bandung dan Bogor meninggal harus menjadi bahan intropeksi untuk semua pihak. Pihaknya pun turut berduka atas insiden tersebut. "Duka mendalam dirasakan bobotoh seluruh negeri, sebagai keluarga besar, saya mengajak kita introspeksi," katanya.
Farhan menambahkan, antusiasme bobotoh untuk menyaksikan laga di stadion tidak diragukan lagi. Namun antusiasme bobotoh yang ingin menyaksikan pertandingan di Stadion GBLA harus dikelola dengan baik. "Antusiasme sebagai bentuk kecintaan kepada Persib harus dikelola bersama, jangan sampai terjebak mengambil tindakan berisiko tinggi," katanya mengingatkan.
Farhan pun mengingatkan panitia penyelenggara (panpel) untuk tidak lalai dan menyerah dalam mengelola pertandingan. Ia mengatakan tekanan yang dihadapi sebagai panpel sangat tinggi. "Harapan kami panpel jangan sampai pernah lalai dan menyerah karena kami ingin pertandingan tetap digelar dengan penonton langsung," tegasnya.