Selasa 21 Jun 2022 18:45 WIB

Kala Megawati Jengkel Pujiannya ke Puan tak Disambut Tepukan Tangan yang Wah

Di Rakernas PDIP, Megawati memuji Puan yang sukses menggelar IPU ke-144 di Bali.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Puan Maharani (kanan) saat paripurna pertama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). Rakernas II PDI Perjuangan yang berlangsung hingga 23 Juni mendatang tersebut bertemakan Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat dengan sub tema Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Puan Maharani (kanan) saat paripurna pertama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). Rakernas II PDI Perjuangan yang berlangsung hingga 23 Juni mendatang tersebut bertemakan Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat dengan sub tema Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrianto Adi Saputro

Rakernas II PDIP yang digelar di Sekolah Partai, Jakarta pada Selasa (21/6/2022) diwarnai oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang merasa jengkel terhadap kadernya lantaran minimnya aplaus yang diberikan peserta rakernas terhadap putrinya, Puan Maharani yang dinilainya telah sukses menyelenggarakan Indonesia Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Awalnya, Megawati menyampaikan pujian untuk Puan saat berpidato di pembukaan Rakernas II PDIP. Menurutnya, tidak mudah bagi Puan menyelenggarakan IPU.

"Mbak Puan waktu IPU, IPU iku (itu) susah lho, lebih susah ngaturnya daripada kalau dengan pemerintahan," kata Megawati.

Megawati menceritakan pengalamannya ikut dalam forum internasional itu. Menurutnya tidak mudah mengatur negara-negara barat dalam perumusan draf.

"Jadi, bukan karena Mbak Puan anak saya, ndak. Susah lho dia bisa jadi ketua IPU," pujinya.

Sesaat setelah Megawati menyampaikan hal tersebut, para kader pun bertepuk tangan. Namun terlihat hanya sedikit kader pria yang bertepuk tangan atas pujiannya tersebut.

"Lah, kelihatan toh sing lanang (yang laki-laki) tepuk tangannya nggak wah, sing piye ngono loh. Jengkel banget deh," ungkapnya.

Megawati kemudian mematikan mikrofon. Dirinya lalu mulai berbicara ke hadapan kadernya.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, perkataan Megawati hanya ditujukan untuk kadernya. Kata Hasto, Megawati mengingatkan kadernya agar tidak mendeskriminasi siapa pun dengan cara apa pun.

"Mengingatkan semuanya bahwa laki dan perempuan suatu kepakan sayap untuk menuju Indonesia raya kita, sehingga dengan ideologi Pancasila tidak boleh diskriminasi dengan cara apa pun. Baik itu agama, suku, gender, status sosial, itu yang diingatkan ibu dan secara bergilir ibu ingatkan ini yang laki-laki tidak akan ada kalau tidak ada perempuan," ucapnya. 

PDIP pada hari ini rakernas. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, mengatakan rakernas bisa saja membahas sosok capres potensial 2024 mendatang.

"Bisa saja. Rakernas partai pemenang pemilu, partai yang saat ini punya kursi cukup pastinya akan bicara juga terkait dengan masalah-masalah penting untuk bangsa dan negara, salah satunya ya nama-nama, mungkin calon-calon, orang-orang yang dianggap punya potensi untuk maju di 2024," kata Puan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (20/6) malam.

 

photo
Serangan Elite PDIP kepada Ganjar Pranowo - (infografis republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement