REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Jumbo Floating Restaurant yang ikonik di Hong Kong terbalik di Laut China Selatan kurang dari seminggu setelah ditarik dari kota. Restoran ini sudah mengalami kondisi yang buruk saat melewati Kepulauan Xisha atau dikenal sebagai Paracel Islands di Laut China Selatan pada Sabtu (18/6/2022).
Menurut pemilik Jumbo Floating Restaurant Aberdeen Restaurant Enterprises Ltd, air masuk ke dalam kapal dan mulai membuat kapal itu miring. Perusahaan mengatakan tidak ada yang terluka, tetapi upaya untuk menyelamatkan kapal gagal dan terbalik pada Ahad (19/6/2022).
"Karena kedalaman air di tempat kejadian lebih dari 1.000 meter, (itu membuatnya) sangat sulit untuk melakukan pekerjaan penyelamatan," kata perusahan itu dalam sebuah pernyataan pada Senin (20/6/2022), menyatakan kesedihan dengan kecelakaan ini.
Restoran yang panjangnya hampir 80 meter ini telah menjadi landmark di Hong Kong selama lebih dari empat dekade. Tempat makan ini menyajikan masakan Kanton kepada lebih dari tiga juta tamu termasuk Ratu Elizabeth II dan Tom Cruise.
Tempat makan ini akhirnya ditutup pada 2020 karena pandemi dan memberhentikan semua stafnya. Aberdeen Restaurant Enterprises mengatakan, restoran itu menjadi beban keuangan bagi pemegang saham, dengan jutaan dolar Hong Kong dihabiskan untuk inspeksi dan pemeliharaannya meskipun tidak beroperasi.
Jumbo Floating Restaurant itu ditarik dari tempatnya pada pekan lalu. Perusahaan berencana untuk memindahkannya ke lokasi yang lebih murah agar pemeliharaan dapat dilakukan.
Sebelum keberangkatan tempat makan terapung itu, kapal telah diperiksa secara menyeluruh oleh insinyur kelautan dan papan penyangga dipasang. Semua persetujuan yang relevan pun telah diperoleh.
"Perusahaan sekarang mendapatkan rincian lebih lanjut dari kecelakaan itu dari perusahaan penarik," kata pernyataan perusahan itu.