REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi siap mewujudkan program padat karya wisata dan peternakan di Kota Pahlawan, Jawa Timur, sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Tempat wisata yang dimanfaatkan oleh MBR itu nantinya terintegrasi dengan Rumah Padat Karya," kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa (21/6/2022).
Menurut dia, salah satunya adalah Wisata Taman Bunga Anggrek yang terintegrasi dengan Rumah Padat Karya di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo. Menurut dia, Rumah Padat Karya itu tidak asal bangun, akan tetapi disesuaikan dengan pasar yang ada di masing-masing wilayah.
"Kami lihat dulu pasarnya, jadi jangan sampai pemkot memanfaatkan lahannya untuk ekonomi kerakyatan tapi tidak sesuai pasarnya. Maka dari itu kami selalu berkoordinasi dengan warga, apa yang ingin dikerjakan, jangan sampai warga itu terpaksa," ujar Eri.
Eri menjelaskan, Padat Karya yang digerakkan oleh MBR itu nantinya bukan hanya hanya di bidang cuci motor dan mobil, permak jeans, kuliner dan lain sebagainya, tetapi juga ada yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan.
"Ada lahan tertentu yang akan kami gunakan untuk ketahanan pangan, seperti untuk budidaya Porang. Nah itu nanti juga kami gunakan sesuai dengan lingkungannya agar tepat sasaran," kata dia.
Tidak hanya itu, Eri Cahyadi juga menyampaikan kepada jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) Pemkot Surabaya, camat dan lurah, bahwa pihaknya juga ingin membuat wisata offroad di kawasan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri.
"Ada lahan seluas sembilan hektare di Bangkingan itu bisa dijadikan wisata adventure seperti di Yogyakarta atau Malang. Tolong itu segera dijalankan, sehingga Padat Karya itu tidak hanya seperti ini saja, tapi ada banyak jenisnya," kata dia.
Wali Kota Eri juga ingin lahan pemkot yang lain seperti di kawasan taman hutan raya yang ada di Pakal, Balas Klumprik dan Bangkingan itu juga bisa dimanfaatkan untuk lahan peternakan.
"Nanti bisa dimanfaatkan untuk pertanian, kemudian dibelikan sapi dan kambing yang kualitasnya bagus, kemudian diekspor," ujar dia.