REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 1.985 kasus positif pada Rabu (22/6/2022). Dengan tambahan tersebut, jumlah total kasus Covid-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini menjadi 6.072.918 kasus.
DKI Jakarta kembali menyumbang jumlah kasus terbanyak dengan total 1.226. Disusul oleh Jawa Barat dengan total 292 kasus, kemudian Banten dengan total 214 kasus.
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada hari ini mencapai 11.391 kasus, bertambah 1.296 dari sehari sebelumnya. Untuk jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 pada hari ini bertambah 687 orang sehingga menjadi sebanyak 5.904.825 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 2 orang. Total yang meninggal karena Covid-19 menjadi sebanyak 156.702 orang.
Sebelumnya pada Selasa (21/6/2022), tercatat total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.070.933 kasus, sembuh 5.904.138 kasus, dan meninggal 156.700 kasus.
Dengan terus meningkatnya kasus Covid-19, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Adib Khumaidi, SpOT, mengingatkan bahwa pandemi masih belum selesai.
“Kami meminta kerja sama semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat tetap perlu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi pencegahan dan sistem pengendalian penularan yang kuat. Penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja, namun semua pihak secara bersamaan,” tegas dr Adib Khumaidi, SpOT.
PB IDI melalui Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI terkait pencegahan Covid dan penyakit menular lainnya membuat rekomendasi terkait meningkatnya kasus beberapa hari ini. Dalam rekomendasinya, masyarakat diminta tetap menggunakan masker di ruang terbuka dan di ruang tertutup.
PB IDI juga meminta agar kegiatan tracing and testing serta pemberian vaksinasi termasuk booster terus ditingkatkan. Kemudian kepada para pemangku kebijakan seperti Gubernur dan Bupati diimbau untuk melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster.
"Cakupan vaksinasi anak juga perlu ditingkatkan terutama menjelang PTM 100 persen di tahun ajaran baru," kata Adib.
Kemudian, aturan PCR negatif untuk pelaku perjalanan juga harus kembali diberlakukan. PB IDI juga mengingatkan agar janngan pernah bosan dalam melakukan edukasi masif dan terus menerus tentang upaya pencegahan karena pandemi belum berakhir, mengingat masyarakat sudah jenuh dengan pandemi.
"Tetap Patuhi protokol kesehatan. Jangan lengah walaupun bila nanti kasus menurun," tegasnya.