REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mochamad Ashari, menyebutkan, pihaknya sudah mengoptimalkan aturan, protokol, maupun kombinasi soal untuk mengantisipasi tindak kecurangan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN). Dia mengungkapkan, ada sekitar 200 peserta UTBK-SBMPTN 2022 yang didiskualifikasi karena curang.
"Sekarang sekitar 200-an. Kalau 2021 itu 300-an didiskualifikasi," ungkap Ashari usai konferensi pers di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Ashari menjelaskan, kecurangan paling umum terjadi karena pelaku merasa tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Berbagai macam upaya dapat dilakukan untuk bertindak curang. Untuk itu, LTMPT terus berupaya melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan juga pemberian sanksi kepada pelaku curang.
"Sanksi sudah tegas, tidak diikutkan dalam seleksi dan diskualifikasi," ungkap dia.