Senin 27 Jun 2022 12:44 WIB

Jabar Beri Bantuan Rp 500 Juta untuk Banjir Bandang Bogor

Banjir bandang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Suasana pemukiman warga yang terdampak banjir bandang di Desa Purasari, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/6/2022). Banjir bandang yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang membuat Sungai Cisarua meluap pada Rabu (22/6) malam. BPBD Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 602 Kepala Keluarga (KK) atau 2.407 jiwa terdampak. Republika/Putra m. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana pemukiman warga yang terdampak banjir bandang di Desa Purasari, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/6/2022). Banjir bandang yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang membuat Sungai Cisarua meluap pada Rabu (22/6) malam. BPBD Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 602 Kepala Keluarga (KK) atau 2.407 jiwa terdampak. Republika/Putra m. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir bandang di Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Ahad (26/6/2022). Peninjauan tersebut bertujuan untuk memastikan warga terdampak mendapatkan penanganan yang optimal. 

"Pertama, kami menghaturkan rasa dukacita kepada warga, khususnya yang terdampak langsung. Mudah-mudahan dikuatkan, diberikan kesabaran. Insya Allah negara hadir. Itulah kenapa saya hadir untuk menguatkan dan mencari solusi dari takdir Allah yang kita sebut kebencanaan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

"Yang kedua saya ucapkan terima kasih, tentunya, kalau ada kebencanaan memang gotong royong kita ini sangat luar biasa sehingga proses tidak perlu berlama-lama untuk mengembalikan kepada normalitas," imbuhnya.

Banjir bandang tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi yang cukup lama mengguyur wilayah tersebut. Hal itu menyebabkan sungai di sekitar lokasi meluap. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan sebanyak 602 Kepala Keluarga (2.407 jiwa) terdampak bencana tersebut. Dari jumlah itu, ada sekitar 5 kepala keluarga mengungsi ke tempat kerabat terdekat.

BPBD Kabupaten Bogor  uga mencatat kurang lebih 600 unit rumah terdampak, 1 unit rumah rusak sedang, 5 unit rumah rusak berat, dan akses jalan desa penghubung terputus.

Emil menginstruksikan semua pihak terkait untuk memastikan warga terdampak bencana tersebut mendapatkan penanganan yang baik, seperti kebutuhan pokok. "Jadi arahan saya yang pertama, pastikan tempat mengungsi dari para mereka yang terdampak termonitor dengan baik, baik yang di rumah saudaranya maupun di tempat pengungsian. Saya titip hajat hidupnya harus ditanggung oleh negara. Jadi, tolong didata urusan sembako, urusan apapun aman," paparnya.

Selanjutnya, kata dia, tentunya, ini permasalahan bersama oleh karena itu saya hadir membawa bantuan dari Pemda Provinsi Jawa Barat sementara di awal sebesar Rp 500 juta. "Dana itu fokus untuk tanggap darurat dulu bisa dicairkan secepatnya, jadi besok lusa harusnya bermanfaat untuk keperluan," katanya. 

Emil juga mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak mengalihfungsikan sungai. Banjir dan longsor ini, kata dia, harus menjadi pelajaran karena ada informasi, ada alih fungsi sungai yang harusnya natural dipakai untuk budidaya.

"Saya kira itu tidak boleh karena itu menghalangi yang akhirnya mengakibatkan airnya mencari jalur yang tidak semestinya, semua akan kita evaluasi, harus tegas agar bisa menjadi edukasi," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement