Senin 27 Jun 2022 22:55 WIB

Uji Nuklir Korut tak akan Kejutkan Korsel

Korsel tidak akan terkejut jika dalam waktu dekat Korut melakukan uji coba nuklir

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel) Kwon Young-se mengatakan, negaranya tidak akan terkejut jika dalam waktu dekat Korea Utara (Korut) melakukan uji coba nuklir. Hal itu disampaikan di tengah laporan bahwa Korut sedang menyelesaikan persiapan tes nuklir dan sedang menunggu instruksi dari pemimpin Kim Jong-un untuk pengujian.

“Itu tidak akan mengejutkan, bahkan jika Korut melakukan uji coba nuklir kapan saja,” kata Kwon saat berbicara kepada anggota Seoul Foreign Correspondents' Club di Seoul, Senin (27/6), dikutip laman kantor berita Korsel, Yonhap News Agency.

Menurut dia, Korut pun berusaha “mengeksploitasi” persaingan yang berkembang antara Cina dan Amerika Serikat (AS) serta invasi Rusia ke Ukraina untuk mengubah status quo dalam keamanan regional lewat pengembangan nuklirnya. "Perubahan seperti itu menimbulkan tantangan yang sangat serius dan mendasar bagi kami dalam perjalanan kami menuju pencapaian perdamaian dan penyatuan di Semenanjung Korea melalui denuklirisasi Korut serta normalisasi hubungan antar-Korea," ucap Kwon.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, negaranya dan sekutunya siap merespons dengan cepat jika Korut melanjutkan uji coba nuklirnya. Kendati demikian, Blinken tetap menekankan, dialog masih merupakan pilihan.

“Kami berhubungan sangat erat dengan sekutu dekat dan mitra kami, mulai dari Republik Korea (Korea Selatan), juga dengan Jepang serta lainnya, untuk dapat merespons dengan cepat jika Korut melanjutkan tes semacam itu. Dan kami siap membuat penyesuaian jangka pendek dan jangka panjang terhadap postur militer kami sebagaimana mestinya,” kata Blinken kepada awak media seusai bertemu Menlu Korsel Park Jin di Washington, 13 Juni lalu.

Namun Blinken menegaskan, AS tidak memiliki niat bermusuhan dengan Korut. “Jadi kami akan terus menjangkau Korut. Kami berkomitmen untuk melakukan pendekatan diplomatik,” ucapnya.

Sementara itu, menurut Park Jin, saat ini Korut sudah menyelesaikan persiapan untuk melakukan uji coba nuklir lainnya. Ia berpendapat, hanya keputusan politik harus dibuat. “Jika Korut melakukan uji coba nuklir lagi, saya pikir itu hanya akan memperkuat pencegahan kami dan juga sanksi internasional,” ujar Park.

Hingga kini, Korut masih aktif dan cukup intens menguji rudal balistiknya. Pada Maret lalu, Pyongyang diduga menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17. Itu merupakan peluncuran pertama rudal terbesar milik negara tersebut sejak 2017.

Menurut otoritas Jepang, rudal itu terbang selama sekitar 71 menit dan menempuh jarak sekitar 1.100 kilometer dari lokasi peluncurannya. Rudal tersebut kemudian jatuh di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang, tepatnya sekitar 170 kilometer barat prefektur utara Aomori. Rudal Hwasong disebut memiliki kemampuan untuk menjangkau wilayah AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement