Selasa 28 Jun 2022 11:40 WIB

Wamen BUMN: Garuda Indonesia Sudah Pasti tidak Bangkrut

Garuda memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan dua rights issue pada tahun ini.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Garuda Indonesia (ilustrasi)
Foto: Reuters
Pesawat Garuda Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan persetujuan proposal perdamaian PKPU memberikan arti besar bagi PT Garuda Indonesia (Persero). Pria yang akrab disapa Tiko itu menilai hasil voting PKPU menghindarkan Garuda dari kebangkrutan.

"Secara PKPU kan bangkrut itu bisa terjadi, kalau misalnya pemberi utang melakukan proses menuntut kebangrutan. Karena sudah ada putusan PKPU yang memberikan restrukturisasi utang, sudah pasti tidak bangkrut," ujar Tiko saat konferensi pers bertajuk "Proses PKPU dan Outlook Garuda Indonesia" di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga

Namun begitu, lanjut Tiko, Garuda masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan dua rights issue pada tahun ini. Tiko menilai aksi rights issue akan membuat neraca Garuda kian sehat.

"Kami sedang lakukan simulasi dengan rights issue pertama, kami harapkan terjadi di kuartal III di mana pemerintah akan menyuntikan Rp 7,5 triliun dan kami akan lakukan rights issue kedua di akhir tahun dengan harapan ada pihak swasta masuk," ucap Tiko.

Secara operasional, lanjut Tiko, arus kas Garuda kini sudah kembali sehat. Tiko berharap sejumlah langkah yang dilakukan dapat menyehatkan kembali kondisi neraca Garuda. Tiko menargetkan ekuitas sudah kembali positif pada tahun depan.

"PR berikutnya, manajemen Garuda dan Kementerian BUMN menari investor strategis yang dalam persetunuan panja terakhir diharapkan pemerintah akan menurun kepemilikannya jadi 51 persen setelah dua kali rights issue," lanjut dia.

Tiko menyampaikan Garuda juga terus melakukan pendekatan kepada calon investor strategis yakni para pelaku bisnis maskapai di luar negeri. Tiko optimistis market domestik yang besar akan membuat Garuda memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor.

Tiko menyebut banyak pemain global seperti Singapura, Qatar, UEA hanya sebagai hub dan tidak memiliki domestik market. "Ini kita harapkan menjadi satu kombinasi yang bagus kalau ada pemain hub yang bisa menjadi investor dan sementara kita membawa market domestik yang kuat. Kita cukup optimistis akan ada yang berminat untuk ke sana," kata Tiko.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement