REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pembangunan jalan tol Trans Sumatra di wilayah Jambi, ruas tol Betung-Jambi dalam proses desain dan kesiapan anggaran pembangunan.
"Hingga saat ini proses pembangunan jalan tol Trans Sumatra di wilayah Jambi memasuki tahap desain dan juga kesiapan anggaran," kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jambi Bosar Pasaribu di Jambi, Rabu (29/6/2022).
Bosar menjelaskan, saat ini masih dalam proses pembebasan lahan pembangunan ruas tol Betung-Jambi dan ruas tol Jambi-Rengat. Sembari pembebasan lahan selesai dilaksanakan dilakukan desain ruas tol yang dibagi dalam lima paket pengerjaan.
Pertama dari batas Provinsi Sumatra Selatan ke Tempino, Kabupaten Muaro Jambi. Kemudian dari Tempino ke Simpang Nes, Kabupaten Batang Hari, selanjutnya dari Simpang Nes ke Cinto Kenang, Sengati, Kabupaten Muaro Jambi.
Selanjutnya dari Cinto Kenang ke Merlung, Kabupaten Tanjab Barat dan dari Merlung ke batas Riau. "Tahap awal pembangunan tol tersebut ditargetkan sepanjang 15 kilometer dari Betung ke Tempino," kata Bosar.
Kemudian dilanjutkan dari Tempino sepanjang 18 kilometer sampai ke Nes, Kabupaten Muaro Jambi. Dari Simpang Nes dilanjutkan ke Bukit Cinto Kenang, Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi dengan panjang 18 kilometer.
Dan pembebasan lahan untuk ruas tol dari Batas Sumatera Selatan ke Cinto Kenang, Muaro Jambi sudah di inventarisasi sebesar 75 persen. Harapannya dalam beberapa bulan ke depan tender pembangunan sudah dapat dilakukan.
Sehingga awal 2023 konstruksi pembangunan sudah dapat dilaksanakan dan pada tahun 2024 ruas tol Betung-Jambi dan Jambi-Rengat sudah dapat digunakan untuk masyarakat umum. "Ruas tol dari Nes menuju Sengeti akan memotong sungai Batang Hari dengan panjang sekitar 500 meter," kata Bosar.
Konstruksi pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Batang Hari tersebut masih dalam tahap pemilihan tipe jembatan. Terdapat dua alternatif jembatan yang disiapkan, yakni menggunakan terowongan di bawah tanah dan yang ke dua jembatan biasa secara konvensional.