REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menurut Penasihat Ketua Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) angkot D.02, Mustakim, sebagian besar supir tidak terlibat dalam kejadian kriminalitas yang kerap terjadi di dalam angkutan umum atau angkot. Sebenarnya, katanya, justru tindak kriminalitas datang dari penumpang ke penumpang. “Kalau supir bantuin penumpang lawan pencopet, supir akan dihadang dan dipukuli mereka” ucapnya.
"Namun untuk para supir tembak (terlibat kriminalitas), ini yang tidak kami ketahui, karena jumlahnya tidak terhitung,” lanjutnya. Salah satu tersangka pelaku pemerkosaan terhadap karyawati dalam angkot D02 trayek Ciputat-Pondok Labu pada Kamis (1/9) lalu adalah supir angkot yang berinisial YG. Ia merupakan supir tembak.
Ia mengatakan dengan kejadian ini pemilik mobil harus berhati-hati menyewakan angkotnya kepada pengemudi. “Cari pengemudi yang baik, penumpang juga harus lebih waspada” tutup Mustakim.
Mustakim menghimbau penumpang tidak usah takut. “Itu oknum, ini kejadian di luar trayek, jadi cari mobil yang sesuai trayek,” katanya.
Mengenai penurunan jumlah penumpang, ia menyatakan penurunan memang sudah terjadi sebelum ada kasus ini. “Menurun sudah lama karena sekarang penumpang lebih memilih naik motor. Kejadian ini gak ada pengaruhnya” ucap Mustakim.