REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Walikota Solo, Joko Widodo, mengaku siap berdiskusi terkait permasalahan yang dialami ibu kota DKI Jakarta. Ini terkait kemungkinan ia masuk sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Pada pers, Jokowi mengatakan ia masih menunggu ajakan diskusi 'Bagaimana Membangun Kota Jakarta'. Kendati demikian, Jokowi rupanya tak mengembalikan formulir calon gubernur dari DPD PDI Perjuangan Jakarta -- pada penjaringan November lalu.
Meski namanya masuk nominasi Gubernur DKI Jakarta dari PDIP, Jokowi mengklaim ia masih menghitung sisi politisnya. Kenapa tak mengembalikan formulir? ''Sejak dari awal, saya tidak mempunyai keinginan untuk mencalonkan diri. Prinsip saya, jabatan jangan diuber-uber. Tapi, lain ceriteranya kalau saya diberi amanah,'' jawab Jokowi, Selasa.
Padahal, penutupan penjaringn 20 November. Namun, akhirnya Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, menyatakan, Jokowi dan Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, masuk dalam bursa gubernur DKI Jakarta.
Jadi, selain menunggu mandat dari DPP PDI Perjuangan, Jokowi juga sedang menunggu munculnya hasil survei lembaga lain. Saat ini, kabarnya Universitas Indonesia (UI) juga melakukan sigi akademik tentang bursa gubernur DKI Jakarta.
Jokowi yakin, DPP PDI Perjuangan juga tak akan mengesampingkan hasil survei, ataupun masukan dari masyarakat. Ini terbukti namanya masuk dalam bursa juga berkat hasil survei. Dan, selama ini dirinya juga tak mendesak- desakan nama dirinya dimasukan dalam survei.