REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA –- Banjir yang melanda enam desa di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, sejak Sabtu (14/1) hingga kini, telah merusak 1.164 rumah warga akibat tanggul sungai jebol. Enam desa tersebut adalah Desa Patrarasana, Desa Koper, Desa Renget, Desa Pasir Ampo, Desa Talog, dan Desa Cibulan. Menurut Kepala Camat Kresek, Chaidir, jumlah tersebut sudah termasuk kondisi rumah yang rusak berat dan rusak ringan.
"Anggaran untuk mengganti kerugian rumah warga sebesar Rp 5 miliar. Untuk rumah yang rusak berat akan mendapatkan ganti dari pemerintah kota (pemkot) Kabupaten Tangerang sebesar Rp 2 juta, sedangkan rumah yang rusak ringan akan mendapat ganti Rp 1 juta. Saat ini sekretaris desa sedang mendata ulang jumlah rumah yang rusak,” ujar Chaidir, Kamis (19/1).
Akibat banjir tersebut, lanjut Chaidir, warga mengungsi ke beberapa rumah warga, tenda, dan kantor desa. Warga Desa Patrasana, Desa Koper, dan Desa Pasir Ampu mengungsi di tenda. Sementara saat ini, banjir tidak lagi menggenangi rumah-rumah warga, namun ratusan hektare sawah warga yang terendam. Tak hanya rumah, sawah warga yang rusak rencananya akan mendapat ganti rugi juga. Warga akan mengusahakan ganti rugi ke Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang.
Sementara itu, tanggul jebol Sungai Cidurian sepanjang 300 meter belum diperbaiki. Chaidir mengatakan tanggul yang dibangun tahun 1982 itu mulai terlihat rusak pada 2011. Tanggul jebol itu akan diperbaiki dengan menggunakan karung pasir untuk sementara waktu.