REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu jawaban ihwal mengapa jajaran kepolisian dapat menangkap pelaku perampokan SPBU di kawasan Condet dalam waktu kurang dari enam jam adalah informasi korban yang jelas ihwal perampokan tersebut. Kejelasan informasi dari korban itu lantaran pelaku dan korban ternyata telah saling mengenal.
Pelaku perampokan atas nama J dan R kerap berkunjung ke SPBU tempat korban perampokan, Sahut Siburian, bekerja. Mereka seringkali berbincang-bincang di sana.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menjelaskan pelaku dan korban telah menjalin pertemanan sejak lama. Karena itu, korban dapat menjelaskannya dengan sangat baik dan rinci. "Korban sangat mengenali bentuk fisik, suara dan beberapa atribut yang pelaku kenakan saat perampokan terjadi," ujar Rikwanto kepada wartawan.
Rikwanto menuturkan J dan R kerap mengunjungi SPBU tempat Sahut bekerja. Keduanya datang hanya sekedar untuk saling bercakap-cakap. Menurut penuturan korban, hubungan antar mereka sangat baik sebelum peristiwa perampokan terjadi.
Sahut, menurut Rikwanto, tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi korban perampokan. ''Bahkan, Sahut pun tidak pernah mengira seorang rekan sekaligus pelaku perampokan dengan inisial R yang terdaftar sebagai anggota kepolisian tega menembakkan pistol ke arah betisnya,'' kata Rikwanto.