REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Prijanto sepertinya sudah tak sabar lagi 'meninggalkan' partner kerjanya, Gubernur DKI Fauzi Bowo. Mantan Aster Kasad ini menuturkan, dirinya sangat menginginkan rapat paripurna membahas pengunduran dirinya segera dilaksanakan secepatnya.
Tak hanya itu, menurut Prijanto, usai rapat paripurna yang ditunda, Rabu (25/1) lalu, sesuai Undang-undang pasal 78 ayat 4, pimpinan dewan seharusnya bisa menentukan waktu maksimal tiga hari untuk menggelar rapat kembali. "Ini sudah lebih. Padahal saya ingin secepatnya terlaksana paripurna," ujar Prijanto, Kamis (16/2).
Ia mengatakan, rapat paripurna penentuan pengunduran dirinya, rencananya akan ditentukan dari rapat pimpinan dewan beserta fraksi, yang berlangsung hari ini.
"Agendanya hari ini, para Ketua Fraksi ingin mendengarkan penjelasan alasan saya mengundurkan diri secara lisan, agar pada saat paripurna nyambung. Setelah saya ngomong lantas saya diberikan kesempatan untuk menjelaskan lalu mereka memberikan pandangan, begitu saja agar ada efisiensi," imbuh Prijanto.
Selain itu, ia pun memastikan fraksi Demokrat akan hadir dalam paripurna, dan tak akan walk out (WO) lagi. "InsyaAllah (hadir), mereka sudah paham," ujarnya menambahkan.
Ketika disinggung mengenai jadwal Pemilihan Umum Gubernur dan Wakill Gubernur (Pemilugub) DKI, yang mulai membuka pendaftaran Calon Gubernur pada 13 Maret mendatang, Prijanto hanya mengatakan, "Tidak ada hubungannya. Aku mundur, atau nggak mundur, aku punya hak nyalon. Jadi jangan direka-reka. Tidak ada korelasinya."