REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Para pedagang di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan mendukung imbauan pihak keamanan untuk menutup toko saat shalat Jumat berlangsung. Pennshong, pemilik Toko Emas 99 Indah Pasar Ciputat mengaku khawatir perampokan akan menimpa tokonya.
Untuk itu ia akan menuruti saran dari bagian kemanan Pasar Ciputat untuk menutup tokonya saat shalat Jumat. “Belum terpikir apa-apa saat ini untuk penjagaan. Paling ikut saran aja tutup toko sementara pas shalat Jumat,” ujar Pennshong.
Pemilik Toko Emas Subur Jaya, Santoso, meminta agar keamanan Pasar Ciputat ditingkatkan. Ia mengatakan perampokan yang menimpa tokonya sudah direncanakan. “Mereka (perampok) sudah tahu kapan waktu kosong tidak ada penjagaan. Jalan mana yang bisa diakses tanpa melalui penjaga keamanan. Saya berharap keamanan ditingkatkan bekerja sama dengan polisi disini,” ujar Santoso. Akibat perampokan tersebut Santoso mengaku menderita kerugian hingga Rp 500 juta.
Pihak keamanan Pasar Ciputat berencana mengubah jadwal jaga personelnya. “Jumlah personel kami hanya 25 orang. Itu pun dibagi menjadi tiga shift dan masing-masing jaga selama 12 jam. Kedepannya akan diubah jadwal jaganya menjadi 8 jam per shift agar penjagaan maksimal,” ujar Ahmad.
Shift pertama, lanjut Ahmad, dimulai pukul 06.00-14.00, kemudian shift kedua pukul 14.00-22.00, dan shift ketiga pukul 22.00-06.00.
Perampokan empat toko emas terjadi pada Jumat (24/2) menimpa toko emas 24, toko emas Sinar Abadi, toko emas Subur Jaya, dan toko emas Ciputat Jaya. Dari pantauan Republika toko emas Sinar Abadi tutup sedangkan tiga toko lainnya masih merapihkan bekas-bekas perampokan.