REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Sepanjang dua bulan terakhir, laporan mengenai tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sukabumi yang tewas di luar negeri cukup banyak. Dari data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, sebanyak TKI yang tewas.
Mereka yang dilaporkan tewas adalah Duduh (39) warga Kampung Selajambe RT 11 RW 04 Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, yang meninggal di Arab Saudi. Kedua, Tini Binti Hari (24), warga Kampung Babakan Genteng RT 04 RW 06, Desa Lembursawah, Kecamatan Cicantayan yang bekerja di Malaysia.
Ketiga, Aisyah warga Kecamatan Purabaya yang bekerja di Arab Saudi. Terakhir, Mila Binti Roing, warga kampung Pasir Panjang RT 01 RW 01, Kecamatan Ciracap, yang tewas di Arab Saudi. "Disnakertrans telah mengupayakan pemulangan jenazah," terang Kepala Disnakertrans, Kabupaten Sukabumi, Aam Ammar Halim, Selasa (25/10).
Hasilnya, dua jenazah TKI yang tewas yaitu Tini dan Aisyah telah berhasil dibawa pulang ke kampung halamannya masing-masing. Sementara jenazah Duduh dan Mila masih menunggu kepastian waktu pemulangan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi.
Pemulangan jasad TKI seringkali terkendala karena manipulasi data TKI dan ketidakjelasan perusahaan yang memberangkatkannya. Menurut Ammar, kebanyakan TKI tewas disebabkan terkena berbagai penyakit. Terkecuali TKI Duduh, masih dalam penyelidikan penyebab kematiannya karena ditemukan tewas di pinggir Pantai Dammam Arab Saudi.
Sedangkan Mila meninggal dunia pada 26 Juli lalu karena sakit. Namun hingga kini, Disnakertrans belum mengetahui penyakit apa yang diderita Mila dan dirawat di rumah sakit mana. "Pemulangan jenazah Mila hanya menunggu kepastian dari BNP2TKI dan KBRI," kata Ammar.
Dari data yang ada, Mila berangkat ke Arab Saudi dengan cara legal melalui PJTKI, Amanah Putra Pratama.