REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Konsolidasi antar operator telekomunikasi di Indonesia memainkan peran penting dalam menjaga pertumbuhan dan perkembangan industri telekomunikasi dalam negeri. Sebab, ada kecenderungan masing-masing operator melupakan pentingnya pengembangan konvergensi layanan.
Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, menuturkan perkembangan industri telekomunikasi pada rentang 8-10 persen terancam turun apabila tidak ada konvergensi layanan fixed wireless dan mobility.
"Di Indonesia itu punya tujuh operator, terbanyak di dunia. Sementara spektrumnya terbatas. Karena itu, konsolidasi penting untuk dilakukan," kata dia saat berbicara dalam Launching Fasilitas Riset dan Pengembangan, Telkomsel di Gedung Telkom Riset dan Teknologi (RISTI), Bandung, Senin (5/12).
Sebagai contoh saja, lanjut Sarworto, masa depan layanan pesan singkat, pesan suara dan broadband. Dalam kompetisi yang ketat, ketiga layanan itu menjadi by product. "Misalnya saja dengan mengirimkan pesan singkat 500 sms, lalu dapat 1.000 SMS, dengan kondisi seperti itu, kita harus kembali kepada dasar industri telekomunikasi seperti posisi, kapasitas dan kualitas," ujar dia.
Untuk itu, Sarwoto juga mengharapkan peran pemerintah melalui kebijakan yang berorientasi menjaga industri dalam negeri. "Masyarakat kita sudah tergantung dengan bandwitdh. Kalau industri dalam negeri tidak dijaga, apa jadinya," pungkas dia.