Rabu 04 Jan 2012 23:31 WIB

Cuaca Buruk, Belasan Ribu Nelayan tak Bisa Melaut

Rep: riga nurul iman/ Red: Heri Ruslan
Seorang nelayan sedang mempersiapkan jaring untuk keperluan menangkap ikan.
Foto: Antara
Seorang nelayan sedang mempersiapkan jaring untuk keperluan menangkap ikan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Akibat cuaca yang buruk,  belasan ribu nelayan di Sukabumi terpaksa tak bisa melaut. Mereka lebih memilih menyandarkan kapalnya di dermaga.

‘’Sebagian besar nelayan memang tak melaut karena faktor cuaca buruk,’’ujar Pelaksana Tugas Harian (Plh) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi, Tendi Sudama, Rabu (4/1). Saat ini, kata dia, gelombang di peraiaran Sukabumi seperti Palabuhanratu cukup tinggi.

Nelayan, lanjut Tendi, memilih tak melaut untuk menghindari kecelakan. Terlebih, hasil tangkapan ikan di awal mucim paceklik ini kurang maksimal. Sementara di sisi lain, modal untuk sekali melaut cukup besar.

Saat cuaca buruk, hasil tangkapan ikan  per harinya maksimal mencapai sebanyak 20 ton. Padahal, pada kondisi normal bisa mencapai 60 ton per hari. Tendi menuturkan, dari sekitar 20 ribu nelayan Sukabumi, sekitar 60 persen di antaranya sudah tidak melaut. Nelayan tersebut tersebar di sejumlah titik pendaratan ikan yaitu Palabuhanratu, Cisolok, Cibangban, Ujunggenteng, Ciwaru, dan Minajaya.

Untuk menyambung hidupnya, para nelayan beralih profesi ke bidang lain,  seperti bekerja di sawah, kuli bangunan, tukang ojek, dan pedagang ikan di pasar. Sementara nelayan lainnya hanya mengisi waktu dengan memperbaiki perahu dan jala ikan.

Hermanto (35 tahun), nelayan Pelabuhanratu terpaksa harus menjalani profesi sebagai buruh tani di kampungnya. ‘’Lebih baik kerja menggarap sawah, daripada melaut tapi hasilnya kurang maksimal,’’ujar dia.

Menurutnya, masih banyak nelayan lain yang kurang beruntung dibandingkan dirinya karena hanya menganggur di tengah musim paceklik. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka terpaksa meminjam uang.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Ayom Budi Prabowo, mengatakan, pemerintah setiap tahunnya telah mengantisipasi datangnya musim paceklik. ‘’Biasanya ada bantuan beras untuk nelayan yang terkena imbas paceklik,’imbuh dia. Bantuan tersebut untuk meringankan beban nelayan. Selain itu, kata Ayom, DKP juga rutin memberikan bantuan alat tangkap dan perahu bagi nelayan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement