Sabtu 11 Feb 2012 18:21 WIB

Kernet 'Bus Maut' Selamat Karena Bersembunyi di Kolong Jok

Bus Karunia Bhkati
Foto: agung supriyatno
Bus Karunia Bhkati

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Kernet bus Karunia Bakti, Rohman (33) selamat dari peristiwa maut tabrakan maut di Puncak Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/2) karena bersembunyi di kolong jok sebelum bus naas itu masuk jurang.

"Saya melihat gak bakalan selamat, makanya saya bersembunyi," kata Rohman di ruangan bagian unit Laka, Satlantas, Polres Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/2).

Rohman warga Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, sebelum kejadian berada pada posisi berdampingan dengan supir, Lukman (40) dan kondektur bus Dedi yang selamat dari peristiwa tabrakan tersebut.

Setelah bus terhenti dengan posisi berada dibawah jalan, Rohman, juga kondektur dan supir langsung melarikan diri ke rumahnya di Garut untuk menyelamatkan diri karena khawatir menjadi amukan massa.

Sebelum peristiwa tabrakan bus tersebut, Rohman menerangkan bus sudah dinyatakan layak jalan sejak pemberangkatan awal di terminal Garut.

Selama perjalanan hingga sampai Kabupaten Cianjur, kata Rohman, tidak mengalami hambatan karena situasi jalan tidak terlalu menurun serta kondisi bus dalam keadaan baik.

Namun setibanya di kawasan Taman Safari, Bogor, supir bus sempat merasa tidak nyaman dengan kondisi rem bus yang macet tidak berfungsi optimal.

Bahkan bagian bus kanan sempat tercium bau, sehingga sebelum di lokasi kejadian, ada salah seorang penumpang turun, kemudian melakukan pemeriksaan kondisi rem bus.

Setelah dipastikan aman, kata Rohman, bus kemudian melaju kembali ke arah Jakarta, namun ketika melewati puncak Bogor dengan kondisi jalan menurun, rem ternyata tidak berfungsi.

"Supir bilang, ini rem gak ada," kata Rohman yang menyerahkan diri ke Polres Garut untuk siap diperiksa di Polres Bogor.

Kondisi jalan yang menurun tersebut, kata Rohman, menyebabkan laju bus semakin cepat, yakin tidak bisa dikendalikan, Rohman langsung menyelamatkan diri dibawah jok kursi kedua bagian depan.

Dalam posisi menyelamatkan diri tersebut, Rohman, mengaku hanya mendengar suara benturan keras tabrakan antara bus dengan beberapa mobil didepan serta suara pecah kaca.

"Saya tetap didalam tapi berlindung dibawah bangku, saya tidak nengok kemana-mana, tahu-tahu bus sudah dibawah, Terasa suara pecah kaca, benturan-benturan, tapi tidak melihat," katanya.

Setelah peristiwa tabrakan tersebut, Rohman langsung berusaha keluar dari bus dan meninggalkan kawasan lokasi kejadian tabrakan dan pergi ke Garut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement