REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekitar seratus Muslimah yang berasal dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi unjuk rasa meminta pemerintah memberantas seks bebas yang marak dilakukan oleh remaja di Jabar. Momen hari Valentine digunakan untuk menolak seks bebas ini, karena identik dengan kasih sayang dan hari ini tak ada dalam islam.
Aksi damai tersebut, dimulai sejak pukul 09.00 hingga 10.30 WIB. Selain berorasi, mereka mengisi demo tersebut membaca beberapa ayat Al quran terkait dengan zina. Pendemo pun, membagikan selebaran kertas berwarna pink pada kendaraan yang lewat ke Jl Dipenogoro. Selebaran itu, berisi tujuh alasan mengapa seks bebas harus diberantas.
Selama aksi digelar, semua pendemo membawa beberapa poster dan spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap hari valentine dan seks bebas. Yakni, 'Valentine Day Legalisasi Seks Bebas', 'No More Aborsi, No More Free Sex', 'Aborsi Buah dari Seks Bebas', 'Bersihkan remaja dan masyarakat Jabar dari Seks Bebas serta Tegakkan Syariah dan Khilafah'.
‘’Perayaan tahun baru dan valentine kan sering dianggap sebegai ‘hari raya’ seks bebas. Makanya, kami menggunakan moment hari valentine ini,’’ ujar Ketua Muslimah HTI Jabar, Siti Nafidah kepada wartawan, Selasa (14/2).
Menurut Siti, aksi unjuk rasa ini digelar sebagai bentuk keperihatinan terhadap maraknya perilaku seks bebas di Jabar. Berdasarkan data BKKBN pada 2010 diketahui, sekitar 47 persen remaja di Kota Bandung sudah melakukan seks bebas. Angka ini, kemungkinan akan terus meningkat. Hal ini terlihat, dengan banyaknya remaja yang tak canggung memperlihatkan perilaku seks bebas di muka umum.
‘’Kalau ini terus dibiarkan, maka generasi kita akan terancam beberapa penyakit,’’ imbuh Siti.