REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Tarogong Kidul dan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu sekitar pukul 13.30 WIB, menyebabkan 13 warga terluka dan harus menjalani perawatan medis di puskesmas setempat.
"Sebanyak 13 warga yang terluka akibat terjangan angin puting beliung itu sudah dibawa ke Puskesmas Tarogong untuk diberi pengobatan dan perawatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Agus Saefudin di Garut, Ahad.
Ia mengatakan, sebanyak 13 orang yang terluka tersebut seluruhnya warga yang juga menjadi korban kerusakan bangunan rumah, tersebar di dua kecamatan. Para korban, kata Agus, rata-rata mengalami luka bagian kepala akibat tertimpa genting dan bahan material bangunan atap rumah yang roboh diterjang angin.
Namun, katanya, jumlah warga menjadi korban puting beliung tersebut masih angka sementara. Petugas BPBD dan sejumlah aparat pemerintah tingkat kecamatan dan desa masih melakukan penyisiran untuk mengetahui kemungkinan masih ada korban lainnya.
"Mengenai jumlah keseluruhan warga yang luka masih dalam pendataan, namun sekarang ini yang baru diketahui ada 13 orang," katanya. Informasi yang dihimpun, puting beliung tersebut menyebabkan 53 rumah warga rusak, tersebar di Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul dan kerusakan atap bangunan SMP PGRI Tarogong.
Di Kecamatan Tarogong Kaler, puting beliung merusakkan delapan rumah warga di Desa Cimanganten, bagian atap bangunan Kantor Pos, Kantor Urusan Agama, dan masjid besar Kecamatan Tarogong Kaler.
Aparat kecamatan, petugas BPBD, dengan dibantu unsur TNI serta Polri sudah dikerahkan untuk membantu menyingkirkan puing-puing bangunan rumah warga yang rusak diterjang puting beliung.