REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta akan melakukan penjernihan air sumur warga yang keruh akibat banjir lahar hujan Merapi di bantaran Sungai Code. "Senin (28/3) kami akan langsung melakukan penjernihan air sumur bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Suyana, di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, masyarakat yang menginginkan agar sumurnya dijernihkan tidak perlu mendaftar ke BLH, karena sudah terlebih dulu didata petugas Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. "Sehingga penjernihan air sumur warga dapat langsung dilaksanakan berdasarkan data dari petugas higienis sanitasi Dinas Kesehatan," katanya.
Namun demikian, ia berharap warga dengan kesadaran sendiri menguras sumurnya yang keruh akibat terkena banjir lahar hujan. Penjernihan yang dilakukan dengan bahan-bahan kimia secara terus menerus, menurut dia juga dapat menimbulkan dampak yang tidak baik di kemudian hari, khususnya pada kualitas air sumur. "Masyarakat tampaknya sudah memiliki kesadaran untuk menguras. Biasanya masyarakat sudah menyiapkan tandon air, sehingga saat ada bencana mereka sudah memiliki persediaan air bersih," katanya.
Pascabanjir lahar hujan pada akhir November 2010, ada tiga sumur warga yang tidak lagi dapat digunakan karena mengalami perubahan fisik air, yaitu menjadi keruh, dan berwarna kehijauan. Ketiga sumur warga tersebut berada di kampung Ledok Tukangan, Prawirodirjan. Namun, pascabanjir lahar hujan yang terjadi pada Sabtu (19/3) lalu tidak terdapat sumur warga yang mengalami kekeruhan parah sehingga tidak dapat dimanfaatkan.