REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, memprakirakan, perairan Natuna berpotensi terjadi gelombang tinggi sekitar 2,5 hingga 3,5 meter sehingga berbahaya bagi pelayaran menggunakan kapal motor kecil.
"Ketinggian gelombang di perairan Natuna pada hari, Sabtu, bisa mencapai 2,5 hingga 3,5 meter, sementara Minggu (27/3) hingga 2,5 meter sampai 3,5 meter," kata prakirawan BMKG Maritim Pontianak Prada Wellyantama.
Selain berpotensi terjadinya gelombang tinggi, kecepatan angin di perairan Natuna dalam dua hari kedepan juga rata-rata diatas 18-22 knot, katanya.
Dari data BMKG Pontianak, gelombang tinggi juga terjadi di beberapa perairan Kalbar, diantaranya perairan Kepulauan Tambelan, Sambas, dan Singkawang dengan rata-rata 2,0 meter hingga 3,0 meter, kata Prada.
Sementara untuk perairan, Selat Karimata, Ketapang, dan Pontianak rata-rata dibawah dua meter sehingga masih terbilang aman bagi pelayaran menggunakan kapal motor kecil, kata Prakirawan BMKG Maritim Pontianak.
BMKG Pontianak mengimbau para nelayan yang masih menggunakan kapal motor kecil untuk meningkatkan kewaspadaannya ketika akan turun melaut, dengan lebih memperhatikan aspek keselamatan.
"Terjadinya gelombang tinggi biasanya dipicu oleh hujan yang disertai angin kencang, sehingga meskipun cuaca cerah kalau tiba-tiba hujan bisa memicu gelombang," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi dan Geofisika Bandar Udara Supadio Pontianak, memprakirakan sepekan ke depan bagian timur Kalbar, yakni Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu berpeluang terjadi hujan sedang hingga lebat sehingga berpotensi banjir.
"Dari tanggal 22 - 24, ketiga kabupaten di wilayah timur Kalbar itu berpeluang diguyur hujan sedang hingga lebat sehingga bisa memicu banjir pada dataran rendah," kata Prakirawan Cuaca BMG Supadio Pontianak, Sri Ningsih.
Sementara untuk wilayah utara, selatan dan barat Kalbar dari tanggal 25 - 28 Maret juga berpotensi diguyur hujan, tetapi intensitasnya ringan hingga sedang, kata Sri.
"Dari pantauan kami di satelit, hujan akan diikuti dengan angin dan petir, tetapi tidak sampai mengakibatkan angin puting beliung," katanya. Menurut dia lagi, hingga April mendatang untuk Kalbar secara keseluruhan masih ada hujan. Intensitasnya akan turun pada Mei hingga Agustus.