REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK—Sebanyak tiga orang penambang emas liar di blok Cimari, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Lebak, dipastikan tewas tertimbun tanah longsor, Selasa (29/3). Ketiga korban tewas yakni, Dulmanan, 45 tahun, dan Juveri, 25 tahun, warga Kecamatan Cibeber, Lebak. Sedangkan seorang lagi, Sadip, 35 tahun, Kecamatan Sobang, Lebak.
Ketiga penambang emas liar tersebut diduga tertimbun longsor saat bermalam di sebuah tenda di sekitar lokasi tambang. Tiba – tiba tebing yang berada di atas tenda tersebut longsor dan menimbun ketiga korban yang ada di dalam tenda. Warga baru mengetahui korban tertimbun longsor setelah curiga bahwa tenda yang didiami ketiga penambang emas tersebut menghilang tertimbun tanah longsor.
Arta, 30 tahun, warga Kampung Ciusul, Desa Citorek Kidul, mengatakan, sebelum longsor terjadi dia sempat melihat korban tengah berada di dalam tenda. Namun, pagi hari, tenda yang diisi ketiga korban itu menghilang karena tertimbun tanah longsor. “Tadi malam hujan lebat di sertai angin kencang,” kata Arta.
Bersama warga lainnya, dia pun melaporkan tanah longsor ini ke Polsek Cibeber. Mendapat laporan tersebut, Polisi melakukan pencarian korban dan mengevakuasi korban dari timbunan tanah longsor. Korban yang tewas kemudian dibawa ke Puskesmas setempat, untuk dilakukan visum sebelum dimakamkan dikediamannya masing-masing.
Kapolsek Cibeber, AKP Nur Arifin, mengatakan, polisi tengah melakukan penyelidikan terkait jatuhnya korban dalam musibah tanah longsor ini. Pihaknya juga memeriksa kepala dades dan sekretaris desa Citorek untuk dimintai keterangan. “Dengan adanya musibah tanah longsor yang menimbun ketiga orang penambang ini, kami juga akan melakukan operasi penertiban gurandil (penambang emas liar) di lokasi blok Cimari,” kata Arifin.
Menurut Arifin, musibah tanah longsor disebabkan karena intensitas curah hujan cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, adanya aktifitas penamabangan liar di blok tersebut diduga menjadi pemicu longsor.