REPUBLIKA.CO.ID,Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyatakan tidak ada alasan penundaan pemilihan kepala daerah terhadap sejumlah bupati/wali kota dan wakilnya, termasuk gubernur dan wakil gubernur dari jadwal yang ditetapkan akhir 2011.

"Kalau Pemerintah Aceh menanggapi sama dengan tanggapan Pemerintah Pusat, tidak boleh molor. Apakah kita tidak bisa menggunakan pikiran lagi untuk memikirkan jalan keluarnya agar pilkada tetap bisa berlangsung," katanya di Pidie Jaya, Rabu.

Hal itu disampaikan Irwandi Yusuf menanggapi pertanyaan terkait pernyataan Ketua DPRA Hasbi Abdullah tentang kemungkinan pilkada Aceh akan tertunda antara enam bulan hingga satu tahun.

Pilkada terhadap 16 bupati/wali kota dan wakilnya serta gubernur dan wakil gubernur Aceh dijadwalkan sebelumnya bisa berlangsung pada Oktober 2011.

Gubernur menyatakan masyarakat pasti mengetahui bahwa pemerintah dan legislatif mengetahui bagaimana menjawab setiap adanya persoalan.

"Kalau ada pihak-pihak yang sengaja menunda-nunda pilkada Aceh, itu salah besar. Mahkamah Konstitusi (MK) KPU, KIP dan Pemerintah Aceh menginginkan agar pilkada bisa berlangsung sebagaimana mestinya," katanya menambahkan.

Ketika ditanya penundaan pilkada akan berdampak terganggunya keamanan di Aceh, Irwandi Yusuf menyatakan keresahan masyarakat tentu akan terjadi.

"Jika penundaan pilkada benar-benar terjadi, maka saya khawatir masyarakat akan datang ke DPRA untuk meminta pertanggungjawaban dari orang-orang yang telah dipilihnya dalam pemilu," katanya menjelaskan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika