REPUBLIKA.CO.ID,PANDEGLANG--Hujan deras disertai angin kencang membuat banjir di Kabupaten Pandeglang, Banten semakin meluas, Jum’at (1/4). Ketinggian air pun semakin tinggi, semula ketinggian air hanya 0,5 meter hingga 1,5 meter kini menjadi 0,5 meter hingga 2 meter.
Banjir yang semula hanya melanda empat kecamatan kini meluas menjadi sembilan kecamatan. Sembilan kecamatan yang terendam banjir tersebut, yakni Kecamatan Patia, Kecamatan Surianen, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Labuan, Kecamatan Panimbang, Kecamatan Munjul, Kecamatan Angsana, dan Kecamatan Sindang. Sedikitnya 6.762 rumah di sembilan kecamatan dan 2680 hektar sawah di Pandeglang terendam banjir.
Banjir yang melanda kawasan ini, juga telah memutus seluruh akses jalan yang menghubungkan antar kecematan. Satu-satunya sarana transportasi hanya perahu. Jasa penyeberangan dadakan ini menjadi andalan warga yang akan mengungsi. “Cuma perahu ini yang bisa, motor sudah tidak bisa,” kata Safrudin, warga Desa Patia, Kecamatan Patia, Jum’at (1/4).
Saat ini, warga korban banjir yang berada di sembilan kecamatan mengharapkan adanya tambahan perahu karet, karena hanya satu perahu karet yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Banten. Dengan perahu karet, setidaknya warga sudah tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk mengungsi. “Yang kami butuhkan sekarang ini perahu karet biar tidak ada biaya lagi,” kata Safrudin.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Banten, Andika Hazrumi, mengatakan wilayah tersebut merupakan daerah langganan banjir. Banjir disebabkan curah hujan yang cukup tinggi yang melanda Pandeglang dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, tiga sungai yang melintasi sembilan kecamatan di Pandeglang meluap. Tiga sungai yang meluap tersebut yakni Sungai Cilemer, Sungai Cipunten Agung, dan Sungai Ciliman.
Selain dikelilingi oleh 3 sungai, wilayah tersebut juga berhadapan dengan garispantai. “Selain curah hujan yang tinggi, air pasang laut juga menambah parah banjir yang ada,” kata Andika.
Andika mengatakan terdapat 6 ribu warga yang menjadi korban banjir di wilayah Kabupaten Pandeglang. Para korban telah menerima bantuan makanan, selimut dan obat-obatan. “Bantuan standar pertolongan pertama sudah dilakukan sejak hari pertama. Bantuan akan terus disalurkan kepada warga yang menjadi korban banjir,” kata Andika.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten memberikan bantuan berupa 3,5 ton beras, obat-obatan, dan selimut telah berada di Kecamatan Sukaresmi. Sebagian warga yang menjadi korban banjir telah menerima bantuan tersebut, Namun sebagian warga belum menerima karena telah meninggalkan desa mereka.