REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG - Kegiatan survei dan pembersihan jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl melibatkan sebanyak 20 porter (tenaga bantu dari penduduk setempat).
Kepala Bidang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Wilayah II Lumajang Anggoro Dwi Sujiharto, Jumat, mengatakan banyaknya jumlah porter yang dilibatkan karena kondisi jalur pendakian cukup parah.
"Banyak jalur pendakian yang tertutup longsor dan pohon tumbang. Tertutupnya jalur pendakian tahun ini lebih parah dibandingkan tahun lalu karena cuaca ekstrem di sana," tuturnya.
Selain porter, lanjut dia, survei dan pembersihan jalur pendakian juga melibatkan tujuh petugas TNBTS, SAR Kabupaten Lumajang, Dinas Kehutanan, dan Organisasi Pecinta Alam Mahameru.
"Survei jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu akan dilaksanakan pada Sabtu (9/4) karena cuaca di kawasan jalur pendakian Semeru sudah mulai membaik," paparnya.
Menurut dia, rencana awal survei jalur pendakian dilaksanakan pada bulan Maret 2011, namun terkendala cuaca buruk seperti hujan deras dan badai.
"Kami harus memastikan tidak ada cuaca buruk dan badai selama kegiatan survei dan pembersihan jalur pendakian karena hal itu dapat membahayakan keselamatan tim yang melakukan survei," katanya menjelaskan.
Rute jalur pendakian Semeru yakni Ranu Pani - Watu Rejeng - Ranu Kumbolo - Oro-oro Ombo - Cemoro Kandang - Jambangan - Sumbermani - Kalimati - Arcopodo - Cemoro Tunggal - puncak Semeru (Mahameru).
Ia menjelaskan, hasil survei dan pembersihan jalur pendakian tersebut akan menjadi bahan pertimbangan sebelum membuka jalur pendakian Gunung Semeru untuk masyarakat umum.