REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA), wilayah Pidie, M Sufi, meminta maaf atas tindakan anggotanya yang diduga telah memukul seorang wartawan di kabupaten itu.
"Kami minta maaf atas kekhilafan yang dilakukan anggota kami yakni pemukulan terhadap Rahmad Idris, wartawan harian Analisa dan akan mengambil tindakan kepada anggota yang bersangkutan," katanya di Banda Aceh, Sabtu (20/5).
Pernyataan itu disampaikan terkait permintaan maaf dan keinginan mereka untuk menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan. Rahmad Idris yang juga Ketua PWI Perwakilan Pidie, diduga dipukul anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) Pidie wilayah Padang Tiji, pada 26 April 2011, sekitar pukul 17.00 WIB.
Ia mengatakan pihaknya tetap tidak akan mencampuri proses hukum yang sedang berlangsung, meski upaya penyelesaian secara kekeluargaan sedang ditempuh. Ketua PWI Cabang Aceh Tarmilin Usman mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi, kesepakatan kedua belah pihak untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan dengan tidak mempengaruhi proses hukum yang sedang berlangsung.
Ia mengatakan, meski proses perdamaian secara kekeluargaan antara korban dan pelaku akan dilakukan, namun tidak dapat mengintervensi hukum. "Kesepakatan kedua belah pihak itu tidak ada yang dirugikan, karena proses hukum terus berjalan dan Selasa akan dilimpahkan ke pengadilan," kata Tarmilin.
Ia menambahkan keinginan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan tersebut merupakan keinginan kedua belah pihak. Sementara itu, Rahmad Idris mengatakan permintaan damai secara kekeluargaan yang disepakatinya itu tidak ada unsur paksaan dan tekanan dari pihak manapun.