Ahad 03 Jul 2011 09:52 WIB

Abdi Dalem Kirim Doa untuk Mbah Maridjan

Red: Didi Purwadi
Mbah Maridjan
Foto: Darmawan/Republika
Mbah Maridjan

REPUBLIKA.CO.ID,SELAMAN - Sejumlah abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang mengikuti prosesi labuhan di Gunung Merapi pada Ahad (3/7) pagi, menyempatkan diri berdoa untuk almarhum Mbah Maridjan.

Doa untuk mantan juru kunci Gunung Merapi, Ki Surakso Hargo atau Mbah Maridjan, itu dilakukan sesaat sebelum prosesi labuhan dimulai.

Para abdi dalem keraton menundukkan kepala dan berdoa di depan foto berukuran besar almarhum Mbah Maridjan yang terpasang di Posko Informasi Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabpaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Bagaimana pun juga, beliau merupakan sosok yang patut diteladani oleh kami para abdi dalem," kata abdi dalem Keraton Yogyakarta, Mas Bekel Lehdo Jiwo.

Menurut dia, selama ini almarhum Mbah Maridjan telah banyak memberi contoh sebagai figur yang kuat dalam kepribadian dan teguh memegang amanat sebagai abdi dalem keraton. "Ya, beliau itu sangat teguh dalam menjalankan tugas sebagai juru kunci Gunung Merapi, dan beliau tidak meninggalkan tugasnya sampai meninggal saat terjadi erupsi Merapi pada 26 Oktober 2010," katanya.

Sementara itu, ribuan warga DIY dan sekitarnya mengikuti ritual adat labuhan Gunung Merapi yang dimulai dari Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Upacara labuhan yang digelar dalam rangka "tingalan dalem" (peringatan naik tahta) Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X ini dipimpin juru kunci Gunung Merapi, Mas Lurah Surakso Sihono, dan diikuti ratusan abdi dalem keraton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement