REPUBLIKA.CO.ID,PADANG - Tim Penggerak PKK Kota Padang, Sumatra Barat, membantu Majelis Taklim Indonesia Daerah (MTID) Kota Padang, sebanyak Rp 75 juta. Bantuan tersebut guna mendukung pengembangan wadah agama tersebut mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan serta kecamatan.

"Majelis taklim perlu dibantu. Karena, mereka sebagai salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan muslim pada Allah SWT dan akhlak mulia bagi jamaahnya," kata Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Padang, Mutia Fauzi Bahar, pada keterangannya di Padang, Senin (4/7).

Dalam praktiknya, majelis taklim merupakan tempat pangajaran atau pendidikan agama Islam yang paling luas dan tidak terikat oleh waktu. Majelis taklim, kata Mutia, terbuka terhadap segala usia, lapisan atau strata sosial, dan jenis kelamin. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore, atau malam.

"Sedangkan, tempat pengajarannya pun bisa dilakukan di rumah, masjid, mushalla, gedung atau aula, halaman, dan sebagainya," katanya. Majelis taklim merupakan lembaga pendidikan Islam yang paling dekat dengan umat (masyarakat).

Wali Kota Padang, Dr Fauzi Bahar, sebelumnya mengimbau ibu-ibu majelis taklim agar terus melakukan tausiah dengan keluarga terdekat, tetangga dan lingkungan tempat tinggal. "Sebab, kegiatan nyata ibu-ibu majelis taklim akan menjadi kontrol sosial bagi kehidupan berkeluarga. Hal ini tentu berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan mental anak-anak dalam keluarga sesuai tuntutan agama," katanya.

Hampir 90 persen, katanya, anak-anak berada dalam lindungan ibunya. Jadi, seorang ibu harus meningkatkan kualitas pengetahuan agama dengan cara melibatkan diri dalam majelis taklim.

Ikuti Whatsapp Channel Republika