REPUBLIKA.CO.ID, AMBON – Menjelang tahun ajaran baru banyak pedagang emas yang biasa berjualan di depan kantor Perum Pegadaian Cabang Ambon panen rezeki. Kegiatan transaksi jual beli emas di daerah itu sangat ramai dan pedagang mengaku bisa mendapat keuntungan Rp 100.000 hingga Rp 120.000 dalam sehari.

"Dalam sehari saya bisa membeli 4-6 gram emas dari masyarakat. Setelah saya cuci. emas itu laku dijual dengan harga lebih tinggi, keuntungannya lumayan," kata Ida, seorang pedagang emas asal Galunggung, Kelurahan Waihaong, Kamis (7/7).

Kegiatan jual-beli emas dimulai pagi hari pukul 09.00 WIT hingga sore pukul 17.00 WIT. Ida mengaku sejak pagi hingga siang pukul 12.30 WIT telah membeli anting-anting emas yang sudah patah sebanyak tiga gram dengan harga murah.

"Kalau anting emas yang masih utuh saya beli dengan harga Rp 320.000 per gram, kalau tidak utuh lagi atau patah harganya Rp 290.000 per gram. Setelah diperbaiki, saya jual lagi kepada orang yang berminat dengan harga Rp 370.000 per gram," ujarnya.

Menurut Ida, masyarakat senang membeli dari pedagang pinggir jalan seperti dirinya, karena harganya lebih murah dibandingkan di toko. "Apalagi kadar emas yang dijual di sini tidak berbeda. Kita selalu menelitinya sebelum dijual sehingga pembeli percaya. Harga emas di toko mencapai Rp 450.000 per gram, sementara di kita Rp 370.000," katanya.

Selain membeli dari masyarakat, pedagang pinggir jalan juga membeli emas dari Kantor Pegadaian Cabang Ambon saat ada lelang. Pedagang lain bernama Ucu, yang biasa mangkal di emperan toko Ciwangi, depan Matahari Ambon Plaza, mengaku bisa menghidupi keluarga dari hasil berdagang emas.

"Setiap hari ada saja orang yang menjual dan membeli emas dari saya. Bisnis ini lumayan bagus, saya sudah berjualan sejak tahun 2003," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika