Selasa 12 Jul 2011 08:10 WIB

Krisis BBM Diduga Akibat Ulah Kaum Spekulan

Red: cr01
Sejumlah warga dengan jerigen menyerbu sebuah SPBU (ilustrasi)
Foto: Antara
Sejumlah warga dengan jerigen menyerbu sebuah SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Krisis bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di Provinsi Jambi diduga akibat ulah spekulan. Hal ini dikatakan Assistent Manager External Relation Pertamina Fuel Retail Marketing Region II Sumatra Bagian Selatan, Robeth MV.

Robert membantah jika telah terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar di Provinsi Jambi. Namun dirinya mengakui telah terjadi "rush" atau antrian panjang pembelian BBM di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi sejak tiga hari terakhir.

"Tidak ada masalah dengan stok atau realisasi distribusi BBM di Jambi. Rush terjadi lebih diakibatkan oleh pembelian tidak pada tempatnya seperti pembelian dengan jerigen, pengerit atau dengan menggunakan tanki modifikasi," ujarnya, Senin (11/7).

Faktor lain adalah ulah spekulan yang memanfaatkan kondisi padamnya listrik di Kota Jambi. Jika sebelumnya rush terjadi hanya di beberapa kabupaten, kali ini kondisi yang sama juga terjadi di Kota Jambi. Bahkan akibatnya lebih parah, antrian BBM bisa mencapai dua kilometer lebih.

Untuk itu, Robert berharap masyarakat tidak perlu panik atas kondisi tersebut, sebab Pertamina menjamin kuota BBM untuk Jambi maupun daerah lain tidak mengalami masalah. "Selain itu, memang ada sedikit gangguan teknis berupa kondisi jalan sehingga terjadi sedikit keterlambatan distribusi BBM untuk Jambi karena sebagian dipasok melalui Palembang, Sumatra Selatan," jelasnya.

Robert menambahkan, kuota per hari BBM untuk Provinsi Jambi mencapai 800 kilo liter, sementara stok yang ada masih aman untuk tiga hari ke depan. Ia juga menjamin distribusi BBM Jambi terealiasasi 100 persen.

Sebelumnya, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, menyatakan munculnya antrian panjang pembelian BBM hampir di seluruh SPBU di Provinsi Jambi diakibatkan karena tingginya permintaan dibanding kuota yang ada.

"Untuk itu, kami telah mengajukan tambahan kuota BBM. Untuk premium dari 800 kilo liter per hari menjadi 1.000 kilo liter, sementara untuk solar dari 700 kilo liter per hari menjadi 850 kilo liter," katanya.

Gubernur juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dengan kondisi tersebut. Pemprov Jambi telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Pertamina untuk segera menyelesaikan masalah ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement