REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, kebutuhan pangan untuk masyarakat yang mengungsi akibat meletusnya Gunung Lokon di Tomohon Sulawesi Utara mencukupi selama mereka ditampung di pengungsian.

"Makanan ada, Kementerian Sosial di setiap daerah memiliki buffer stock. Bupati bisa mengeluarkan 100 ton dari cadangan beras nasional, jadi tidak boleh ada bilang tidak ada makanan," kata Mensos di Bandung, Jumat (15/7).

Ia juga mengatakan bila terjadi bencana alam, Kementerian Sosial melalui Departemen Sosial setempat sudah membuka dapur umum. Cadangan beras untuk bencana sudah dipersiapkan untuk dua minggu.

Selain itu Kementerian Sosial juga menurunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Andi Zaenal Dulung mengatakan saat ini kjumlah pengungsi mencapai sekitar 2.400 orang yang menempati sekolah dan tenda-tenda yang disiapkan.

"Disana sudah dibuka dapur umum dan semua kebutuhan mereka sudah dibagikan seperti matras dan selimut," kata Andi. Ia mengatakan stok beras untuk pengungsi tidak perlu dikhawatirkan karena jika daerah kehabisan stok maka bisa ditarik dari daerah lain.

Kepala Dinas Sosial Sulawesi Utara Recky Tumanduk mengatakan, Tagana sudah disiapkan dan semua sudah bekerja pada tugasnya masing-masing bahkan pada saat-saat awal status gunung menunjukkan peningkatan.

"Memang awalnya Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang mengatakan ada lokasi-lokasi pengungsian yang perlu kita tambah karena banyaknya pengungsi, kita sudah siapkan beberapa lokasi kalau memang ada penambahan pengungsi," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika