REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Perajin perhiasan perak Bali cukup kreatif menciptakan beraneka ragam aksesoris sebagai persiapan menyambut kedatangan wisatawan Nusantara dalam rangkaian merayakan Lebaran tahun 2011.
"Aksesoris berbahan baku perak diproduksi berupa berbagai bentuk bunga cempaka, burung, kupu-kupu dan simbul-simbul agama yang disesuaikan dengan selera anak-anak muda zaman sekarang," tutur Made Mustika di Gianyar, Selasa (9/8).
Ia yang memiliki sekitar 15 tenaga kerja terampil tersebut meluangkan waktu untuk memproduksi aneka barang kebutuhan konsumen dalam negeri dengan desain (rancang bangun) yang disesuaikan dengan selera turis dalam negeri dengan harga terjangkau.
Perajin dan usaha kecil harus berusaha keras dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bermunculannya toko-toko seni yang menjajakan aneka barang kerajinan "oleh-oleh khas Bali", di berbagai lokasi di Bali.
Turis Nusantara yang berlibur ke Bali hingga kini masih memiliki kesan belum terasa ke Bali, kalau sebelum singgah ke pasar Sukawati, 15 kilometer timur laut Denpasar untuk mendapatkan cindera mata sesuai yang diinginkan.
Menurut Mustika, pihaknya juga melayani pesanan dari pedagang yang menjual perhiasan perak di sejumlah pasar seni di daerah ini. Termasuk di kawasan wisata Sukawati, disamping dari rekan bisnisnya di luar negeri. Perhiasan perak yang biasa dipakai wisatawan asing saat berlibur di Bali, juga diminati pelancong Nusantara.
Kain pantai yang biasa dicari kaum remaja putri juga diperbanyak persediaannya untuk menyambut tamu dari kota-kota besar di Jawa seperti Jakarta, Bandung, Surabaya bahkan ada yang datang dari Sumatera.
"Kami memproduksi kain pantai dalam jumlah banyak, dan menyediakan aneka ragam lukisan berukuran kecil yang biasa dibeli turis dalam negeri," kata Nyoman Suputra, perajin kain pantai di lokasi wisata Ubud.