REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA - Sampai saat ini, aktifitas Gunung Klabat dalam keadaan normal dan aman, kata Ketua pos Pusat Vulkanologi Metigasi Bencana Geologi Tangkoko, Yapi Rombot, Rabu (24/8). Fakta itu juga didukung dari penelitian Pusat Vulkanologi Metigasi Bencana Geologi Bandung, bekerjasama Pusat Vulkanologi Metigasi Bencana Geologi Tangkoko Bitung dan Pusat Vulkanologi Metigasi Bencana Geologi Lokon Tomohon.

Kesimpulannya, aktifitas Gunung klabat yang berada di Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, dinyatakan aman. Rombot mengatakan, tim dari Pusat Vulkanologi Metigasi Bencana Geologi Bandung, telah melakukan pengukuran dengan menggunakan breker atau alat pendeteksi gas yang terkandung di dalam lubang.

"Dari hasil penelitian, memang gas yang keluar di kaki gunung tersebut, tidak berada diluar ambang batas alat pendeteksi SO2, H2O maupun CO2, sehingga dinyatakan aman dan tidak ada hubungan dengan gunung api," katanya. Berdasar hasil penelitian sementara, lanjut Rombot, gas yang keluar tersebut adalah gas CO2 atau karbon dioksida.

Bahkan Rombot mengatakan, lubang yang ada tersebut masih akan dipantau perkembangannya. "Masih ada garis polisi, jadi keberadaannya masih akan dipantau," katanya.

Sementara Camat Airmadidi, Ventje Yopi Parengkuan S.Sos didampingi Lurah Airmadidi Atas, Ansye Dengah ketika dikonfirmasi di lokasi kejadian mengatakan, setelah dilakukannya penelitian dari Pusat Vulkanologi Metigasi Bencana Geologi Bandung, mereka menyatakan bahwa keadaannya aman.

"Kami telah diberitahukan oleh tiga tim yang turun baik dari Bandung, Bitung dan Tomohon, bila aktifitas Gunung Klabat aman, sehingga masyarakat tidak perlu cemas," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika