Rabu 07 Sep 2011 19:28 WIB

Eh.. Hujan Es Turun di Kota Medan

Hujan es, ilustrasi
Foto: Blogspot
Hujan es, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Selama lebih lima jam kota Medan dilanda macet total di beberapa titik, menyusul hujan lebat disertai angin kencang dan butiran es, yang terjadi mulai pukul 14.00 , Rabu (7/9). Selain itu puluhan rumah mengalami kerusakan dan beberapa pohon tumbang, mengakibatkan lalulintas terhenti, yang kemudian diperburuk dengan matinya aliran listrik.

Beberapa sudut jalan yang mengalami macat total adalah Jl. Sisingamangaraja, Brigjen Katamso, Jenderal Sudirman dan sejumlah jalan utama lainnya. Ini terjaditak lama hujan yang datang secara tiba-tiba, disertai dengan angin kencang yang mengakibatkan tumbangnya beberapa pohon, yang kemudian menutup total jalan dan menimpa rumah.

Kerusakan terparah terlihat di rumah keluarga Yono. Seluruh atap rumah diterbangkan angin sejauh 15 meter. Salah seorang saksi mata, Arif, mengatakan, sebelum menerbangkan atap rumah warga, angin puting beliung terlihat berputar-putar sekitar pukul 14.00 WIB. Kemudian menghantam atap rumah dan menerbangkannya.

"Angin sangat kencang dan disertai butiran es, dan lanhsung menerbangkan atap rumah warga," katanya. Kondisi yang sama juga terjadi di Gang Jawa. Di lokasi ini, dua rumah mengalami rusak pada bagian atap teras dan dapur.Selain menerbangkan atap rumah, angin puting beliung juga menumbangkan pohon pelindung jalan.

Menurut Kepala Bidang Data dan Informasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 di Medan, Hendra Suwarta Suprihatin, saat ini di kawasan Sumut memang sedang dilanda cuaca ekstrem. Meski siang hari suhu mencapai 35 derejat celcius, tapi bisa berubah hujan deras disertai angin kencang.

Akan halnyahujan es, menurut dia, merupakan gejala alam yang biasa. Suhu yang sangat dingin di atas, membuat uap air kemudian berubah menjadi es. "Kondisi ini merupakan hal biasa, tidak perlu dikhawatirkan, apalagi dianggap sebagai tanda-tanda gejala alam yang lain. Biasa saja," kata Hendra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement