REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Salah seorang narapidana Lapas Kelas II A Denpasar atau Lapas Kerobokan mengalami babak belur akibat perkelahian dengan penghuni lapas lainnya. Kepala Lapas Denpasar Siswanto yang dikonfirmasi di Denpasar, Selasa mengatakan, peristiwa perkelahian tersebut memang benar terjadi, namun pihaknya saat ini masih menyelidiki kejadian persisnya. "Saya baru menerima laporannya dan sekarang masih diselidiki," katanya.
Napi yang saat ini masih dirawat di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah Denpasar tersebut diketahui bernama Ketut Sutama Adi Putra, yang merupakan terpidana kasus penggelapan mobil dan mendekam sel Blok J Lapas Denpasar.
Dari informasi yang diperoleh, perkelahian tersebut terjadi pada Senin (19/9) sore, dan korban yang mengalami sejumlah luka pada hari itu langsung dibawa ke rumah sakit. "Kasusnya nanti diserahkan kepada Kepala Pengamanan Lapas (KPLP)," katanya.
Sementara itu, KPLP Denpasar Andi Yudho juga mengakui adanya perkelahian dalam lapas tersebut. Dijelaskannya, pengeroyokan tersebut berawal dari ulah korban sendiri yang mencoba melakukan pemerasan terhadap penghuni lapas lainnya dengan mengatasnamakan napi lain bernama Made Ari. "Otomatis teman-teman Made Ari tidak terima dengan ulah Sutama, dan akhirnya mereka lalu mengeroyok Sutama," jelasnya.
Selain itu, kata Yudho, pihaknya saat ini juga masih mengumpulkan bukti-bukti kasus pengeroyokan tersebut. Karena dinilai telah melakukan pelanggaran dengan perkelahian, para pelaku perkelahian nantinya juga akan dikenakan sanksi sesuai prosedur yang berlaku di lapas, seperti tidak akan mendapat pengajuan remisi, atau juga akan dikurung dalam sel tikus.
Namun, Yudho mengatakan, pihaknya belum dapat menentukan hukuman atau sanksi yang akan diterima oleh para pelaku pengeroyokan. "Kami saat ini masih melakukan investigasi. Sebab, pelaku pemukulan juga masih belum jelas," ujarnya.