REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL - Jalur pendakian ke Gunung Slamet yang melalui kawasan Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, kini telah ditutup sementara terkait dengan terjadinya kebakaran hutan belum lama ini dan beberapa titik masih menimbulkan kabut tebal.
Ketua SAR Gabungan Pecinta Alam Gunung Slamet (Gallas), Untung di Tegal, Selasa mengatakan, sejumlah titik yang sudah terjadi kebakaran hutan, yaitu di jalur Blambangan dan Kluwung yang berada di perbatasan, Kabupaten Pemalang-Tegal.
"Saat ini, jalur pendakian ke Gunung Slamet yang melalui daerah Guci Kabupaten Tegal telah ditutup karena kondisi gunung sedang berkabut. Penutupan pendakian jalur ke Gunung Slamet mulai 10 September 2011," katanya.
Menurut dia kebakaran hutan yang terjadi menjelang Lebaran 2011 sudah dapat dipadamkan tetapi sejumlah titik dengan ketinggian 2.500-2900 meter di atas permukaan air laut (dpl) masih menimbulkan kabut tebal.
Dengan kondisi kabut tebal, katanya, sangat rawan menimbulkan bahaya pada pecinta alam yang nekat melakukan pendakian. Ia mengatakan untuk mengantisipasi adanya pendakian ke Gunung Slamet, pihak Gallas akan berkerja sama dengan petugas resor polisi hutan (RPH) Perum Perhutani KPH Pekalongan.
"Kami berharap para pencinta alam tidak melakukan pendakian ke Gunung Slamet karena kondisinya cukup berbahaya," katanya. Kepala Seksi Hubungan Masyarakat KPH Perhutani Pekalongan Timur Kasmidjan, sebelumnya, mengatakan kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Perum Perhutani Pekalongan Timur ini, antara lain Resor Polisi Hutan (RPH) Bulakan, Bongas, Mojolangu, Kecamatan Randungdongkal, Pemalang, dan Brondong, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.
"Kerugian kebakaran hutan itu mencapai sekitar Rp127 juta. Namun, jika dibanding dengan tahun sebelumnya, kasus kebakaran pada tahun ini relatif turun," katanya.
Ia mengatakan, penyebab kebakaran hutan diduga warga membuang puntung rokok masih dalam kondisi menyala di kawasan hutan itu.
"Kecerobohan masyarakat membuang puntung rokok secara sembarangan akan memudahkan hutan pinus terbakar karena saat ini sedang musim kemarau," katanya.